BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, berita tentang NAPZA selalu menjadi berita
hangat dan menarik di berbagai media, baik media cetak maupun media
elektronika. Pembicaraan tentang NAPZA seakan-akan tidak ada habisnya dan
selalu muncul setiap hari. Pemerintah, dalam hal ini POLRI tidak pernah lelah
melakukan pemberantasan NAPZA, tetapi kenyataannya mati satu tumbuh seribu,
artinya satu kasus NAPZA teratasi muncul seribu kasus NAPZA lainnya. Jaringan NAPZA
telah begitu besar dan mengakar di negara kita, sehingga sangat sulit bagi
semua pihak penegak hukum dalam memberantas habis semua jaringan yang ada.
Nampaknya kita hampir-hampir putus asa, namun masalah ini harus diatasi karena
menyangkut generasi muda sebagai sasaran empuk peredaran NAPZA.
Siswa SMP dan SMA termasuk kategori remaja. Masa remaja
adalah masa dimana seseorang mencoba mencari identitas diri dan ingin diakui
keberadaan atau eksistensi dirinya dalam lingkungannya, baik lingkungan rumah,
sekolah, maupun masyarakat. Gejolak mental emosional remaja biasanya
meletup-letup karena adanya perubahan drastis sebagai akibat perkembangan fisik
dan psikis. Perubahan fisik ditunjukkan dengan bertambah dan berkembangnya
ukuran tubuh. Perubahan psikis berupa perubahan mental emosional dari alam
anak-anak ke alam dewasa. Mereka disebut anak-anak sudah tidak tepat, dikatakan
dewasa masih jauh dari kematangan sikap dan pola pikir orang dewasa. Selain itu
terjadi perkembangan psikoseksual, yaitu terjadi menstruasi pada wanita dan politio
(mimpi basah) pada pria, dimana perubahan ini membuat mereka cemas dan
tertekan.
Semakin maraknya berita peredaran dan penyalahgunaan NAPZA
di media massa memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat, khususnya bagi
remaja, mengingat pengguna NAPZA sebagian besar adalah remaja. Remaja yang
berada pada tahap pencarian identitas diri selalu memiliki keinginan untuk
mencoba sesuatu yang baru dan tidak memikirkan akibatnya, baik bagi dirinya,
keluarganya, maupun masyarakat sekitarnya. Hal ini karena sebagian remaja tidak
memiliki cukup bekal pengetahuan tentang NAPZA dan bahayanya bagi kesehatan dan
masa depannya.
Jiwa yang masih labil yang ada pada diri siswa SMP dan
SMA berakibat pada mudahnya mereka terkena pengaruh dari lingkungan. Masa
mencari identitas diri digunakan sebagai ajang untuk mencoba apa saja yang
menurutnya baru dan berbau modern. Mereka sangat takut dikatakan sebagai remaja
yang ketinggalan jaman, sehingga apapun yang dilakukan teman sebayanya
merupakan “keharusan” untuk mencoba dan merasakan. Salah satu yang mempengaruhi
kehidupan remaja saat ini adalah adanya penyalahgunaan obat terlarang, atau
terkenal dengan NAPZA. Meskipun banyak himbauan disampaikan oleh Pemerintah
kita dan lembaga-lembaga yang peduli dengan bahaya NAPZA, namun hal itu
seolah-olah tidak ada gunanya, karena memang sulit untuk menyadarkan mereka
yang sudah terkena (kecanduan). Dengan demikian himbauan kemudian lebih
diarahkan pada mereka yang belum terkena. Banyak slogan terpampang dimana-mana,
seperti “Say No to DRUGS”, “Hidup Sehat tanpa NAPZA”, “Jauhkan diri dari pil neraka”, dan
sebagainya.
Banyaknya tayangan TV yang bertitel “Buser”, “Sergap”,
“TKP”, “Patroli”, “Brutal”, dan lain-lain setiap hari nampaknya tidak cukup
efektif dalam menyadarkan kaum remaja akan bahaya NAPZA bagi masa depannya.
Melalui tayangan yang berdurasi relatif cepat dan sepintas dikhawatirkan justru
kemungkinan dapat membuat penasaran mereka dan berkeinginan kuat untuk mencoba.
Hal inilah yang menjadi pemikiran kita bersama tentang pentingnya penyuluhan
tentang bahaya dan cara penangggulangan penyalahgunaan NAPZA, baik dalam
lingkup yang sempit maupun dalam lingkup yang lebih luas langsung kepada
sasarannya, terutama bagi kaum remaja, siswa yang masih duduk di SMP dan SMA.
Selain lebih efektif dalam menjelaskan tentang pengertian NAPZA dan
permasalahannya, para siswa dapat secara langsung mendengarkan penjelasan dari
berbagai pihak yang berkompeten tentang NAPZA dan bertanya berbagai hal yang
belum jelas yang selama ini hanya mereka ketahui dari berbagai media massa.
Berdasarkan pertimbangan fakta di lapangan saat ini, maka penting
bagi masyarakat, khususnya remaja, siswa SMP dan SMA untuk dibekali pengetahuan
tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA bagi kesehatan dan masa depan mereka dan
bagaimana cara menanggulanginya. Selain itu, pada umumnya remaja lebih mudah
kena pengaruh hal-hal yang berbau ”modern” dalam pemahaman mereka, padahal
justru dapat membahayakan bagi kehidupannya.