Senin, 06 Februari 2017

PERKEMBANGAN MASA HIDUP


Mata Kuliah
:
Psikologi Perkembangan AUD 2
Tatap Muka Ke-
:
2
Materi
:
Perspektif Perkembangan Masa Hidup, Teori-Teori Perkembangan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Dosen Pengampu
:
Robik Anwar Dani, M.Psi


PERKEMBANGAN MASA HIDUP

A.    Pendahuluan
Sejak lahir hingga menjelang akhir hayat manusia selalu dinamis. Manusia selalu mengalami perubahan baik yang bersifat evolutif (progresif) maupun involutif (retrograde). Perubahan yang dialami manusia merupakan integrasi dari berbagai perubahan struktur dan fungsi. Maka dari itu perubahan ini tergantung pada hal-hal yang dialami sebelumnya dan akan mempengaruhi hal-hal yang terjadi sesudahnya.
Dalam konteks psikologi ada dua macam perubahan, yaitu:

1.    Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif (Soemantri, 2005). Pendapat tersebut memperkuat pernyataan Monks, dkk (1998) yang menyatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat dari bertumbuhan adalah evolutif.
2.    Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali (Monks, dkk. 1998). Pendapat ini searah dengan Werner (dalam Monks, dkk. 1998) yang menyatakan perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Lebih lanjut Monks, dkk (1998) menjelaskan bahwa perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul. Sedangkan Soemantri (2005) berpendapat bahwa perkembangan adalah perubahan kualitatif yaitu perubahan yang progresif, koheren, dan teratur. Adapun Santrock (2007) berpendapat bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup. Disini Santrock (2007) mendefinisikan bahwa perkembangan tidak hanya dalam konteks evolusi, tetapi juga involusi.
            Berdasarkan uraian di atas, maka perkembangan dalam konteks psikologi merupakan suatu proses yang dinamis yang dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi aktual dan terwujud.

B.   Prinsip-Prinsip Perkembangan dan Perspektif Masa Hidup
Untuk memahami bagaimana proses perkembangan pada anak serta mengetahui gambaran mengenai pola-pola perkembangan yang tepat dan mengapa ada variasi dalam perkembangan maka orangtua atau guru perlu memahami tentang prinsip-prinsip perkembangan (Hurlock, dalam Prasetyaningrum, 2006) dan perspektif masa hidup (Santrock, 2002). Dengan demikian orangtua atau guru dapat memahami anak secara pribadi. Selanjutnya Hurlock (dalam Prasetyaningrum, 2006) menjelaskan bahwa bila orangtua atau guru memahami tentang prinsip-prinsip perkembangan. Maka diharapkan orangtua dapat mengetahui apa yang diharapkan anak, pada usia berapa kira-kira akan muncul perilaku yang khas dan kapan pola-pola perilaku tersebut akan digantikan oleh pola perilaku yang lebih matang. Orangtua juga dapat membimbing dan memberikan fasilitas pendukung dalam proses belajar anak secara tepat serta dapat mengetahui pola normal perkembangan sehingga memungkinkan orangtua atau guru untuk membantu anak mempersiapkan diri untuk tahapan perkembangan selanjutnya.
1.    Prinsip-prinsip perkembangan menurut Hurlock
a.    Perkembangan awal lebih kritis dibanding sesudahnya
Proses perkembangan bersifat berkesinambungan, dalam arti proses perkembangan yang paling awal akan mempengaruhi proses perkembangan berikutnya, sehingga bila terjadi gangguan di awal perkembangan maka akan mempengaruhi proses perkembangan berikutnya.
b.    Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan disini berarti karakteristik yang secara potensial telah “dibawa” individu sejak lahir, misalnya kemampuan merangkak, duduk, berjalan, berbicara, membaca, menulis, dsb. Adapun arti belajar dalam konteks ini adalah perkembangan yang berasal dari adanya latihan dan usaha. Melalui belajar anak memiliki kesempatan untuk menggali potensi yang dimiliki, agar dapat teraktualisasikan secara optimal.
c.    Pola perkembangan dapat diramalkan
Setiap spesies mengikuti pola perkembangan yang khas atas spesies tersebut. Pada manusia pola perkembangan fisiknya juga mengikuti hukum cephalocaudal dan proximodistal, yakni perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala sampai kaki. Hal ini berarti perkembangan fisik individu selalu dimulai dari kepala kemudian ke bagian tubuh di bawahnya hingga berakhir di kaki (cephalocaudal) dan perkembangan bergerak dari sumbu atau pusat tubuh menuju ujung-ujungnya yang berarti perkembangan fisik individu selalu dimulai dari pusat tubuh (badan) menuju ke ujung-ujung badan (jari-jari) atau proximodistal.
d.    Pola perkembangan memiliki karakteristik tertentu
Semua anak akan mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya. Misalnya bayi baru akan dapat berjalan apabila sebelumnya telah mampu duduk dan berdiri. Begitu juga pada anak yang berkebutuhan khusus, pada usia-usia awal mereka akan mengalami perkembangan relatif sama dengan anak pada umumnya. Kemudian pada proses yang lebih lanjut, anak berkebutuhan khusus ini akan menunjukkan adanya keterlambatan atau percepatan dalam perkembangan.
e.    Terdapat individual defferences dalam perkembangan
Meskipun pola perkembangan berlangsung sama pada semua anak, namun setiap anak akan mengikuti pola dengan cara dan kecepatannya sendiri. Artinya sebagian besar anak berkembang dengan lancar, bertahap dan langkah demi langkah. Namun ada sebagian anak lain yang berkembangan dengan kecepatan lebih tinggi atau lebih rendah. Selain itu ada pula anak yang mengalami penyimpangan dalam proses perkembangan. oleh karenanya tidak semua anak dapat mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang sama juga.
2.    Perspektif masa hidup menurut Paul Baltes (dalam Santrock, 2002)
a.    Perkembangan adalah seumur hidup (life long)
Tidak ada periode usia yang mendominasi dalam perkembangan. individu akan mengalami orientasi psikologis yang berbeda di setiap periode yang dilalui. Perkembangan meliputi evolusi dan involusi yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Pada masa-masa awal (masa bayi sampai dengan masa akan akhir), mereka lebih banyak mengalami evolusi daripada involusi. Sebaliknya, pada masa-masa usia lanjut, individu lebih banyak mengalami involusi daripada evolusi.
b.    Perkembangan adalah multidimensi
Perkembangan terdiri atas dimensi biologis, kognitif, dan sosial. kadang-kadang dalam satu dimensi terdapat banyak komponen misalnya inteligensi/kecerdasan ada kecerdasan abstrak, kecerdasan verbal/non-verbal, dsb.
c.    Perkembangan adalah multidireksional
Beberapa dimensi tersebut mengalami peningkatan kuantitas dan/atau kualitas (evolusi), sedangkan dimensi yang lain mengalami penurunan (involusi) dalam waktu yang hampir bersamaan. Misalnya anak mengalami peningkatan dalam kemampuan kognitifnya, tetapi mengalami penurunan kualitas dalam perilaku sosialnya, seperti suka membantah, egois, dsb.
d.    Perkembangan adalah lentur
Perkembangan tergantung pada kondisi kehidupan individu sendiri, dengan berbagai alternatif yang dapat diambil untuk mengatasi masalah atau hambatan yang dialami, misalnya kemampuan motorik, bahasa dan sosial anak dapat dikembangan melalui pelatihan atau stimulasi lingkungan. Anak yang hidup di lingkungan wisata dan banyak dikunjungi turis manca negara, maka kemampuan berkomunikasi dengan orang asing akan lebih baik dari pada anak yang hidup hanya di komunitasnya sendiri.
e.    Perkembangan melekat secara kesejarahan
Perkembangan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi saat anak lahir dan berkembang. Anak yang hidup pada masa perang akan mengalami perkembangan psikologis yang berbeda dengan anak yang lahir di masa damai. Anak yang hidup pada masa kejayaan secara ekonomi (baik orangtua maupun negara) akan berbeda dengan anak yang hidup pada masa ekonomi yang sulit.
f.      Perkembangan dipelajari oleh sejumlah disiplin ilmu
Perkembangan manusia dipelajari tidak hanya oleh para ahli psikologi, melainkan juga sosiolog, antropolog, neurolog dan saintis lainnya, untuk membuka misteri perkembangan manusia sepanjang hidup.
g.    Perkembangan adalah kontekstual
Individu secara terus menerus merespon dan bertindak berdasarkan konteks yang meliputi biologis, lingkungan fisik, konteks sosial, kesejarahan, dan kebudayaan. Dalam pandangan ini individu dilihat sebagai mahkluk yang sedang berubah di dalam dunia yang sedang berubah.

C.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Ada beberapa aliran terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu:
1.    Aliran Nativisme
Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer (filsuf Jerman). Menurut aliran nativisme, perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya atau faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Para ahli dengan prinsip nativis mempertahankan kebenaran konsep ini dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orangtua dengan anak-anaknya.
2.    Alliran Empirisme
Tokoh perintis aliran empirisme adalah John Locke yang mengembangan teori “Tabula Rasa”. Menurut teori ini anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Jadi menurut teori ini, pengalaman yang diperoleh dari lingkungan lah yang memberikan pengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Baik buruknya perkembangan pribadi seseorang sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan atau pendidikan. Jadi teori ini menganggap bahwa faktor pembawaan kurang begitu berpengaruh dalam proses perkembangan manusia.
3.    Aliran Konvergensi
Aliran konvergensi adalah teori yang menjembatani atau menengahi kedua teori atau paham sebelumnya yang bersifat ekstrim (nativisme dan empirisme). Tokoh utama dalam aliran ini adalah Louis William Stren. Konvergensi berarti perpaduan yang mana pada teori aliran ini memadukan pengaruh kedua unsur pembawaan maupun unsur lingkungan. Kedua unsur tersebut sama-sama merupakan faktor yang dominan pengaruhnya bagi perkembangan. menurut teori ini baik unsur pembawaan maupun unsur lingkungan keduanya sama-sama merupakan faktor yang dominan pengaruhnya bagi perkembangan seseorang.
Dari beberapa aliran di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak, yakni faktor yang berasal dari dalam individu (pembawaan) dan faktor yang berasal dari luar individu (lingkungan).

D.   Teori-Teori Perkembangan
1.    Teori Psikoanalisa
a.    Psikoanalisa Freud
b.    Psikoanalisa Erikson
2.    Teori Kognitif
a.    Kogitif Piaget
b.    Pendekatan Proses Informasi
3.    Teori Behaviorisme dan Belajar Sosial
a.    Behaviorisme Skinner
b.    Belajar Sosial Bandura
4.    Teori Etologis
5.    Teori Ekologis
6.    Eklektik

Materi di atas dapat didownload di sini

1 komentar:

  1. Look at the way my friend Wesley Virgin's story begins in this SHOCKING and controversial VIDEO.

    Wesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to obtain anything they want.

    As it turns out, these are the same secrets tons of celebrities (notably those who "come out of nowhere") and the greatest business people used to become wealthy and famous.

    You've heard that you utilize only 10% of your brain.

    That's because the majority of your brainpower is UNTAPPED.

    Perhaps that expression has even occurred INSIDE OF YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind around seven years ago, while riding an unlicensed, garbage bucket of a vehicle with a suspended license and $3.20 on his bank card.

    "I'm absolutely frustrated with living check to check! When will I finally succeed?"

    You've been a part of those those types of conversations, isn't it so?

    Your success story is waiting to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.

    Watch Wesley Virgin's Video Now!

    BalasHapus