Mata Kuliah
|
:
|
Psikologi
Perkembangan AUD 2
|
Tatap Muka Ke-
|
:
|
2
|
Materi
|
:
|
Perspektif
Perkembangan Masa Hidup, Teori-Teori Perkembangan dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan
|
Dosen Pengampu
|
:
|
Robik Anwar Dani,
M.Psi
|
PERKEMBANGAN MASA
HIDUP
A.
Pendahuluan
Sejak lahir hingga menjelang akhir hayat manusia selalu dinamis. Manusia
selalu mengalami perubahan baik yang bersifat evolutif (progresif) maupun
involutif (retrograde). Perubahan yang dialami manusia merupakan integrasi dari
berbagai perubahan struktur dan fungsi. Maka dari itu perubahan ini tergantung
pada hal-hal yang dialami sebelumnya dan akan mempengaruhi hal-hal yang terjadi
sesudahnya.
Dalam konteks psikologi ada dua macam perubahan, yaitu:
1.
Pertumbuhan
Pertumbuhan
diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif (Soemantri, 2005).
Pendapat tersebut memperkuat pernyataan Monks, dkk (1998) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan merupakan proses bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik
yang murni. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat dari
bertumbuhan adalah evolutif.
2.
Perkembangan
Perkembangan
merupakan suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat
diulang kembali (Monks, dkk. 1998). Pendapat ini searah dengan Werner (dalam
Monks, dkk. 1998) yang menyatakan perkembangan menunjuk pada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Lebih lanjut Monks, dkk (1998)
menjelaskan bahwa perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas
mengenai gejala psikologis yang muncul. Sedangkan Soemantri (2005) berpendapat
bahwa perkembangan adalah perubahan kualitatif yaitu perubahan yang progresif,
koheren, dan teratur. Adapun Santrock (2007) berpendapat bahwa perkembangan
adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan berlanjut sepanjang
rentang hidup. Disini Santrock (2007) mendefinisikan bahwa perkembangan tidak
hanya dalam konteks evolusi, tetapi juga involusi.
Berdasarkan uraian di atas, maka
perkembangan dalam konteks psikologi merupakan suatu proses yang dinamis yang
dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah
laku apa yang akan menjadi aktual dan terwujud.
B.
Prinsip-Prinsip Perkembangan dan Perspektif
Masa Hidup
Untuk memahami bagaimana proses perkembangan pada anak serta mengetahui
gambaran mengenai pola-pola perkembangan yang tepat dan mengapa ada variasi
dalam perkembangan maka orangtua atau guru perlu memahami tentang
prinsip-prinsip perkembangan (Hurlock, dalam Prasetyaningrum, 2006) dan
perspektif masa hidup (Santrock, 2002). Dengan demikian orangtua atau guru
dapat memahami anak secara pribadi. Selanjutnya Hurlock (dalam Prasetyaningrum,
2006) menjelaskan bahwa bila orangtua atau guru memahami tentang
prinsip-prinsip perkembangan. Maka diharapkan orangtua dapat mengetahui apa
yang diharapkan anak, pada usia berapa kira-kira akan muncul perilaku yang khas
dan kapan pola-pola perilaku tersebut akan digantikan oleh pola perilaku yang
lebih matang. Orangtua juga dapat membimbing dan memberikan fasilitas pendukung
dalam proses belajar anak secara tepat serta dapat mengetahui pola normal
perkembangan sehingga memungkinkan orangtua atau guru untuk membantu anak
mempersiapkan diri untuk tahapan perkembangan selanjutnya.
1.
Prinsip-prinsip perkembangan menurut Hurlock
a.
Perkembangan awal lebih kritis dibanding
sesudahnya
Proses perkembangan
bersifat berkesinambungan, dalam arti proses perkembangan yang paling awal akan
mempengaruhi proses perkembangan berikutnya, sehingga bila terjadi gangguan di
awal perkembangan maka akan mempengaruhi proses perkembangan berikutnya.
b.
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan
dan belajar
Kematangan disini
berarti karakteristik yang secara potensial telah “dibawa” individu sejak
lahir, misalnya kemampuan merangkak, duduk, berjalan, berbicara, membaca,
menulis, dsb. Adapun arti belajar dalam konteks ini adalah perkembangan yang
berasal dari adanya latihan dan usaha. Melalui belajar anak memiliki kesempatan
untuk menggali potensi yang dimiliki, agar dapat teraktualisasikan secara
optimal.
c.
Pola perkembangan dapat diramalkan
Setiap spesies
mengikuti pola perkembangan yang khas atas spesies tersebut. Pada manusia pola
perkembangan fisiknya juga mengikuti hukum cephalocaudal dan proximodistal,
yakni perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala sampai kaki. Hal
ini berarti perkembangan fisik individu selalu dimulai dari kepala kemudian ke
bagian tubuh di bawahnya hingga berakhir di kaki (cephalocaudal) dan
perkembangan bergerak dari sumbu atau pusat tubuh menuju ujung-ujungnya yang
berarti perkembangan fisik individu selalu dimulai dari pusat tubuh (badan)
menuju ke ujung-ujung badan (jari-jari) atau proximodistal.
d.
Pola perkembangan memiliki karakteristik
tertentu
Semua anak akan
mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya.
Misalnya bayi baru akan dapat berjalan apabila sebelumnya telah mampu duduk dan
berdiri. Begitu juga pada anak yang berkebutuhan khusus, pada usia-usia awal
mereka akan mengalami perkembangan relatif sama dengan anak pada umumnya.
Kemudian pada proses yang lebih lanjut, anak berkebutuhan khusus ini akan
menunjukkan adanya keterlambatan atau percepatan dalam perkembangan.
e.
Terdapat individual defferences dalam
perkembangan
Meskipun pola
perkembangan berlangsung sama pada semua anak, namun setiap anak akan mengikuti
pola dengan cara dan kecepatannya sendiri. Artinya sebagian besar anak
berkembang dengan lancar, bertahap dan langkah demi langkah. Namun ada sebagian
anak lain yang berkembangan dengan kecepatan lebih tinggi atau lebih rendah.
Selain itu ada pula anak yang mengalami penyimpangan dalam proses perkembangan.
oleh karenanya tidak semua anak dapat mencapai titik perkembangan yang sama
pada usia yang sama juga.
2.
Perspektif masa hidup menurut Paul Baltes
(dalam Santrock, 2002)
a.
Perkembangan adalah seumur hidup (life long)
Tidak ada periode
usia yang mendominasi dalam perkembangan. individu akan mengalami orientasi
psikologis yang berbeda di setiap periode yang dilalui. Perkembangan meliputi
evolusi dan involusi yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus
kehidupan. Pada masa-masa awal (masa bayi sampai dengan masa akan akhir),
mereka lebih banyak mengalami evolusi daripada involusi. Sebaliknya, pada masa-masa
usia lanjut, individu lebih banyak mengalami involusi daripada evolusi.
b.
Perkembangan adalah multidimensi
Perkembangan terdiri
atas dimensi biologis, kognitif, dan sosial. kadang-kadang dalam satu dimensi
terdapat banyak komponen misalnya inteligensi/kecerdasan ada kecerdasan
abstrak, kecerdasan verbal/non-verbal, dsb.
c.
Perkembangan adalah multidireksional
Beberapa dimensi
tersebut mengalami peningkatan kuantitas dan/atau kualitas (evolusi), sedangkan
dimensi yang lain mengalami penurunan (involusi) dalam waktu yang hampir
bersamaan. Misalnya anak mengalami peningkatan dalam kemampuan kognitifnya,
tetapi mengalami penurunan kualitas dalam perilaku sosialnya, seperti suka
membantah, egois, dsb.
d.
Perkembangan adalah lentur
Perkembangan
tergantung pada kondisi kehidupan individu sendiri, dengan berbagai alternatif
yang dapat diambil untuk mengatasi masalah atau hambatan yang dialami, misalnya
kemampuan motorik, bahasa dan sosial anak dapat dikembangan melalui pelatihan
atau stimulasi lingkungan. Anak yang hidup di lingkungan wisata dan banyak
dikunjungi turis manca negara, maka kemampuan berkomunikasi dengan orang asing
akan lebih baik dari pada anak yang hidup hanya di komunitasnya sendiri.
e.
Perkembangan melekat secara kesejarahan
Perkembangan
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi saat anak lahir dan berkembang. Anak yang
hidup pada masa perang akan mengalami perkembangan psikologis yang berbeda
dengan anak yang lahir di masa damai. Anak yang hidup pada masa kejayaan secara
ekonomi (baik orangtua maupun negara) akan berbeda dengan anak yang hidup pada
masa ekonomi yang sulit.
f.
Perkembangan dipelajari oleh sejumlah disiplin
ilmu
Perkembangan manusia
dipelajari tidak hanya oleh para ahli psikologi, melainkan juga sosiolog,
antropolog, neurolog dan saintis lainnya, untuk membuka misteri perkembangan
manusia sepanjang hidup.
g.
Perkembangan adalah kontekstual
Individu secara
terus menerus merespon dan bertindak berdasarkan konteks yang meliputi
biologis, lingkungan fisik, konteks sosial, kesejarahan, dan kebudayaan. Dalam
pandangan ini individu dilihat sebagai mahkluk yang sedang berubah di dalam
dunia yang sedang berubah.
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Ada beberapa aliran terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan, yaitu:
1.
Aliran Nativisme
Tokoh utama aliran
ini adalah Schopenhauer (filsuf Jerman). Menurut aliran nativisme, perkembangan
manusia itu ditentukan oleh pembawaannya atau faktor-faktor yang dibawa sejak
lahir. Para ahli dengan prinsip nativis mempertahankan kebenaran konsep ini
dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orangtua dengan
anak-anaknya.
2.
Alliran Empirisme
Tokoh perintis
aliran empirisme adalah John Locke yang mengembangan teori “Tabula Rasa”.
Menurut teori ini anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Jadi
menurut teori ini, pengalaman yang diperoleh dari lingkungan lah yang
memberikan pengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Baik buruknya
perkembangan pribadi seseorang sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan atau
pendidikan. Jadi teori ini menganggap bahwa faktor pembawaan kurang begitu
berpengaruh dalam proses perkembangan manusia.
3.
Aliran Konvergensi
Aliran konvergensi
adalah teori yang menjembatani atau menengahi kedua teori atau paham sebelumnya
yang bersifat ekstrim (nativisme dan empirisme). Tokoh utama dalam aliran ini
adalah Louis William Stren. Konvergensi berarti perpaduan yang mana pada teori
aliran ini memadukan pengaruh kedua unsur pembawaan maupun unsur lingkungan.
Kedua unsur tersebut sama-sama merupakan faktor yang dominan pengaruhnya bagi
perkembangan. menurut teori ini baik unsur pembawaan maupun unsur lingkungan
keduanya sama-sama merupakan faktor yang dominan pengaruhnya bagi perkembangan
seseorang.
Dari beberapa aliran di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang
dapat mempengaruhi perkembangan anak, yakni faktor yang berasal dari dalam
individu (pembawaan) dan faktor yang berasal dari luar individu (lingkungan).
D.
Teori-Teori Perkembangan
1.
Teori Psikoanalisa
a.
Psikoanalisa Freud
b.
Psikoanalisa Erikson
2.
Teori Kognitif
a.
Kogitif Piaget
b.
Pendekatan Proses Informasi
3.
Teori Behaviorisme dan Belajar Sosial
a.
Behaviorisme Skinner
b.
Belajar Sosial Bandura
4.
Teori Etologis
5.
Teori Ekologis
6.
Eklektik
Materi di atas dapat didownload di sini
Look at the way my friend Wesley Virgin's story begins in this SHOCKING and controversial VIDEO.
BalasHapusWesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to obtain anything they want.
As it turns out, these are the same secrets tons of celebrities (notably those who "come out of nowhere") and the greatest business people used to become wealthy and famous.
You've heard that you utilize only 10% of your brain.
That's because the majority of your brainpower is UNTAPPED.
Perhaps that expression has even occurred INSIDE OF YOUR very own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind around seven years ago, while riding an unlicensed, garbage bucket of a vehicle with a suspended license and $3.20 on his bank card.
"I'm absolutely frustrated with living check to check! When will I finally succeed?"
You've been a part of those those types of conversations, isn't it so?
Your success story is waiting to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.
Watch Wesley Virgin's Video Now!