Mata Kuliah
|
:
|
Metode
Pengembangan Fisik & Motorik AUD
|
Tatap Muka Ke-
|
:
|
2
|
Materi
|
:
|
Definisi,
prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
motorik anak
|
Dosen Pengampu
|
:
|
Robik Anwar Dani,
M.Psi
|
METODE PENGEMBANGAN
FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI
A.
Definisi
Masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak.
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan oleh seluruh tubuh,
sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan
dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan
perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan
dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang
dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi
yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak.
Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur
dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak. Secara simultan dan berkesinambungan,
otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak
bersama jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf pusat yang mencakup lima
pusat kontrol, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan
perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan
kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik
anak. Oleh sebab itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat
secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia
dini, yaitu:
1.
Tahap kognitif
Pada tahap kognitif,
anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan
untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahapan ini, dengan kesadaran
mentalnya anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan
serupa yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.
2.
Tahap asosiatif
Pada tahap
asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan
atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali di masa
mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu
dari apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.
3.
Tahap autonomous
Pada tahap
autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efisien
dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Pengembangan
fisik/motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar pada anak usia
dini. Bahan kegiatan pengembangan fisik/motorik mencakup kegiatan yang mengarah
pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus yang terdiri atas
gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan dengan bola, keterampilan
menggunakan peralatan, menari, latihan ritmik dan gerak gabungan.
B.
Prinsip Pelaksanaan Pengembangan Fisik Motorik
Agar pelaksanaan pengembangan fisik/motorik dapat mencapai tujuan seperti yang
diharapkan, hendaknya guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
Pengembangan fisik/motorik yang diharapkan dicapai
dapat dilakukan secara bertahap dan berulang sesuai dengan kemampuan anak.
2.
Dalam memberikan kegiatan pengembangan
fisik/motorik, hendaknya dikaitkan dengan tema yang sesuai dengan lingkungan
anak dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak
dikembangkan.
3.
Permainan-permainan atau latihan-latihan yang
diberikan hendaknya disesuaikan dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak.
4.
Kegiatan pengembangan fisik/motorik hendaknya
harus diberikan dalam situasi menarik dan menyenangkan anak.
5.
Memberikan kebebasan kepada anak untuk
melakukan kegiatan pengembangan fisik/motorik dan menghindarkan kepemimpinan
otoriter.
6.
Memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap
anak yang melakukan kegiatan pengembangan fisik/motorik.
7.
Kegiatan pengembangan fisik/motorik yang
dilakukan hendaknya bervariasi.
8.
Kegiatan pengembangan fisik/motorik yang
dilakukan sehari-hari hendaknya dilakukan secara integratif.
C.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik
Motorik
Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup
kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktik, model yang baik,
bimbingan, motivasi, setiap keterampilan harus dipelajari secara individu, dan
sebaiknya keterampilan dipelajari satu demi satu. Apabila salah satu faktor
tersebut tidak ada, maka perkembangan keterampilan jasmani anak akan berada di
bawah kemampuannya. Sebagai contoh, bila anak pada awal menggunakan ayunan di
sekolah tidak ada bimbingan yang diberikan oleh guru, maka keterampilan tersebut
akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang efisien bila dibandingkan dengan
anak yang sejak awal mendapatkan bimbingan dari guru. Anak yang tanpa bimbingan
pada awal menggunakan ayunan karena tidak tahu caranya, kemungkinan anak jatuh
dari ayunan lebih besar. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang
mempengaruhi perkembangan motorik seorang anak, seperti faktor genetik,
kekurangan gizi, pengasuhan serta perbedaan latar belakang budaya. Rendahnya
berat badan lahir seorang bayi juga dapat menggangu perkembangan motorik anak.
Materi di atas dapat didownload di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar