Senin, 06 Februari 2017

METODE PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI


Mata Kuliah
:
Metode Pengembangan Fisik & Motorik AUD
Tatap Muka Ke-
:
2
Materi
:
Definisi, prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak
Dosen Pengampu
:
Robik Anwar Dani, M.Psi


METODE PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI

A.   Definisi
Masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.

Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf pusat yang mencakup lima pusat kontrol, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini, yaitu:
1.    Tahap kognitif
Pada tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahapan ini, dengan kesadaran mentalnya anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.
2.    Tahap asosiatif
Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali di masa mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu dari apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.
3.    Tahap autonomous
Pada tahap autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.

Pengembangan fisik/motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar pada anak usia dini. Bahan kegiatan pengembangan fisik/motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmik dan gerak gabungan.

B.   Prinsip Pelaksanaan Pengembangan Fisik Motorik
Agar pelaksanaan pengembangan fisik/motorik dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan, hendaknya guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Pengembangan fisik/motorik yang diharapkan dicapai dapat dilakukan secara bertahap dan berulang sesuai dengan kemampuan anak.
2.    Dalam memberikan kegiatan pengembangan fisik/motorik, hendaknya dikaitkan dengan tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan.
3.    Permainan-permainan atau latihan-latihan yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.
4.    Kegiatan pengembangan fisik/motorik hendaknya harus diberikan dalam situasi menarik dan menyenangkan anak.
5.    Memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan kegiatan pengembangan fisik/motorik dan menghindarkan kepemimpinan otoriter.
6.    Memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anak yang melakukan kegiatan pengembangan fisik/motorik.
7.    Kegiatan pengembangan fisik/motorik yang dilakukan hendaknya bervariasi.
8.    Kegiatan pengembangan fisik/motorik yang dilakukan sehari-hari hendaknya dilakukan secara integratif.

C.   Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Motorik
Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktik, model yang baik, bimbingan, motivasi, setiap keterampilan harus dipelajari secara individu, dan sebaiknya keterampilan dipelajari satu demi satu. Apabila salah satu faktor tersebut tidak ada, maka perkembangan keterampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya. Sebagai contoh, bila anak pada awal menggunakan ayunan di sekolah tidak ada bimbingan yang diberikan oleh guru, maka keterampilan tersebut akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang efisien bila dibandingkan dengan anak yang sejak awal mendapatkan bimbingan dari guru. Anak yang tanpa bimbingan pada awal menggunakan ayunan karena tidak tahu caranya, kemungkinan anak jatuh dari ayunan lebih besar. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang mempengaruhi perkembangan motorik seorang anak, seperti faktor genetik, kekurangan gizi, pengasuhan serta perbedaan latar belakang budaya. Rendahnya berat badan lahir seorang bayi juga dapat menggangu perkembangan motorik anak.

Materi di atas dapat didownload di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar