Mata Kuliah
|
:
|
Bimbingan dan
Konseling AUD
|
Tatap Muka Ke-
|
:
|
3
|
Materi
|
:
|
Konsep bimbingan
dan konseling AUD; Urgensi BK bagi AUD
|
Dosen Pengampu
|
:
|
Robik Anwar Dani,
M.Psi
|
A.
Konsep Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia
Dini
Bimbingan untuk anak usia dini dimaknai sebagai bantuan yang dilakukan
guru/pendamping terhadap anak usia dini supaya mereka dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal serta mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya. Tujuannya adalah:
1.
Agar anak lebih mengenali dirinya, kemampuan,
sifat, kebiasaan, dan kesenangannya sehingga anak dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki serta dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
2.
Untuk menyiapkan perkembangan mental dan
sosial anak dalam persiapan masuk ke tahap perkembangan selanjutnya.
Sedangkan tujuan
bimbingan dan konseling untuk orangtua peserta didik adalah sebagai berikut:
1.
Untuk membantu orangtua agar lebih mengerti,
memahami, dan menerima anak sebagai individu.
2.
Membantu dalam mengatasi gangguan emosi pada
anak yang ada hubugannya dengan situasi keluarga di rumah.
3.
Membantu mengambil keputusan dalam memilih
sekolah sesuai dengan taraf kemampuan anak.
4.
Memberikan informasi untuk memecahkan masalah
anak.
B.
Urgensi Bimbingan dan Konseling untuk Anak
Usia Dini
Anak yang sedang dalam tahap awal proses perkembangan sangat membutuhkan
bimbingan dari lingkungan yang dalam hal ini adalah orangtua, guru maupun orang
dewasa lainnya. Bantuan itu tidak saja karena proses perkembangan itu sendiri
membutuhkan bantuan berupa pembiasaan, pembinaan, dan pendidikan agar tercapai
perkembangan yang optimal. Akan tetapi juga disebabkan oleh adanya berbagai
hambatan yang ditemui dalam proses perkembangan itu. Hambatan dalam proses
perkembangan ini oleh Hurlock disebut dengan istilah bahaya dalam perkembangan.
Bahaya tersebut dapat diklasifikasikan atas bahaya fisik dan bahaya psikologis.
Secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Bahaya fisik, yang meliputi:
a.
Kematian, yang lebih sering disebabkan oleh
kecelakaan daripada penyakit. Kematian dapat diakibatkan oleh permainan anak
yang tidak terkontrol oleh orangtua seperti permainan yang mengandung unsur
kekerasan.
b.
Penyakit. Anak-anak sangat mudah terserang
penyakit yang disebabkan oleh faktor fisiologis dan faktor psikologis akibat
ketegangan dalam keluarga.
c.
Kecelakaan. Kecelakaan yang dialami anak-anak
sering menimbulkan efek pada fisik anak yang selanjutnya dapat menimbulkan
akibat psikologis seperti perasaan takut dan rendah diri.
d.
Selain ketiga bahaya tersebut, juga terdapat
bahaya fisik lain pada era sekarang ini. Bahaya tersebut adalah obesitas yang
sering dialami oleh anak usia dini. Anak-anak yang memiliki berat badan
berlebih akan berdampak pada tingkat kepercayaan diri dan juga kesehatannya.
2.
Bahaya psikologis, yang meliputi:
a.
Gangguan berbicara
Anak yang mengalami
hambatan berbicara tentunya akan mengalami masalah dalam berkomunikasi dengan
orang lain sehingga membuat mereka mengalami hambatan sosial.
b.
Gangguan emosional
Gangguan emosi
tampak dengan adanya emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa, takut, dsb.
Jika anak terlalu banyak mengalami suasana emosi negatif maka hal ini akan
mengganggu pandangan hidup dan mendorong perkembangan watak yang kurang baik.
c.
Bahaya sosial
Sejumlah bahaya
sosial yang dapat dialami anak seperti: karena perilakunya membuat anak tidak
populer di kalangan teman-temannya, sehingga anak mengembangkan perilaku sosial
yang kurang sehat, penggunaan teman khayalan dan binatang peliharaan karena
kurangnya teman.
d.
Bahaya dalam perkembangan konsep
Bahaya ini tampak
dalam bentuk ketidaktepatan pengertian dan perkembangan konsep di bawah tingkat
perkembangan teman sebaya.
e.
Bahaya moral
Bahaya moral yang
dapat terjadi pada anak, yakni disiplin yang tidak konsisten yang dapat
memperlambat proses untuk belajar menyesuaikan diri dengan harapan sosial, anak
dibiarkan dengan perbuatan-perbuatan yang salah, terlampau banyak hukuman pada
perilaku salah dan kurang diberi hadiah atau penguatan ketika berperilaku
benar, anak yang dididik otoriter.
f.
Bahaya dalam penggolongan peran seks. Bahaya
ini terjadi ketika anak tidak dibelajarkan tentang peran seks yang umumnya
diterima oleh teman-temannya, anak hanya dibelajarkan tentang peran sesuai
seksnya dan kurang diperkenalkan pada peran seks lainnya, kegagalan dalam
penggolongan peran seks dapat merupakan hambatan sosial baik bagi anak
laki-laki maupun perempuan.
g.
Bahaya dalam hubungan keluarga.
Hubungan-hubungan dalam lingkungan keluarga yang tidak harmonis akan berdampak
kurang baik bagi perkembangan anak.
h.
Bahaya kepribadian. Bahaya kepribadian yang
paling serius adalah perkembangan konsep diri yang kurang baik, yang dapat
disebabkan oleh perlakuan anggota keluarga, guru, dan teman-teman. Adanya
harapan yang tidak realistis sehingga anak merasa gagal karena tidak dapat
mencapaitujuan yang diinginkan orangtua atau disebabkan egosentrisme yang kuat
dari orangtua.
Menghadapi
bahaya-bahaya ini berimplikasi pada pentingnya peranan guru PAUD dalam mencegah
terjadinya bahaya dalam proses perkembangan anak. Maka dari itu kegiatan
bimbingan dan konseling memang sangat dibutuhkan pada lembaga pendidikan usia
dini.
Nurihsan (2011) mengemukaan bahwa
bimbingan dan konseling merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam
pendidikan anak usia dini. Bimbingan dan konseling bagi anak dapat menjadi cara
untuk membantu guru dalam memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
belajar anak secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan umpan balik bagi
guru dalam menyempurnakan proses pembelajaran. Suyadi (2009) juga berpendapat
bahwa keberadaan BK di PAUD sangat dibutuhkan mengingat banyaknya perilaku
bermasalah yang dihadapi anak yang perlu untuk memperoleh bantuan untuk
penyelesaiannya. Tujuan utama penyelenggaraan bimbingan dan konseling di PAUD
adalah mengantisipasi atau mengambil tindakan preventif munculnya perilaku
bermasalah tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan
dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak yang bermasalah, melainkan juga
kepada anak yang tidak bermasalah.
Materi di atas dapat didownload di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar