Jumat, 16 Mei 2014

Teori Belajar Sosial: Albert Bandura

Biografi
            Albert bandura lahir pada tanggal 4 Desember 1925, di kota kecil bagian selatan Alberta, Kanada. Dia bersekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah yang sangat sederhana, dengan fasilitas yang sangat terbatas, tapi dengan hasil rata – rata yang sangat memuaskan. Setelah lulus SMA dia bekerja pada perusahaan penggalian jalan raya Alaska Highway di Yukon. Dia menerima gelar sarjana muda di bidang psikologi dari University of British of Columbia tahun 1949. kemudian ia meraih gelar Ph.D dari University of Iowa pada tahun 1952. Kemudian ia menikahi seorang wanita yang bernama Virginia Varns seorang instruktur sekolah pesawat dan dikarunia dua orang puteri. Lalu ia melanjutkan pendidikannya ke tingkat post-doktoral di Wichita Guidance Center di Wichita, Kansas. Pada tahun 1953, ia mulai mengajar di Standford University. Bandura menjadi presiden APA pada tahun 1973, dan menerima APA Award atas jasa – jasanya dalam Distinguished Scientific Contributions pada tahun 1980.

Latar Belakang Pemikiran
Bandura merupakan salah satu tokoh behavioristik, dari behaviorisme. Teori behaviorisme lebih menekankan pada metode eksperimental, dalam metode eksperimental yang jadi prosedur standar adalah bagaimana memanipulasi satu variabel, kemudian mengukur pengaruhnya terhadap variabel – variabel lainnya. Dari proses semacam inilah lahir teori kepribadian yang menyatakan bahwa lingkungan tempat seseorang pasti membentuk dan mempengaruhi perilakunya.
Akan tetapi Bandura menganggap prosedur tersebut terlalu sederhana untuk kasus yang ditelitinya yaitu kenakalan remaja. Menurutnya lingkungan memang membentuk perilaku, namun perilaku juga membentuk lingkungan. Bandura menyebut konsep ini dengan determinisme resiprokel, yaitu dunia dan perilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Bandura tidak berhenti sampai disitu, kemudian ia juga memandang kepribadian sebagai interaksi dari tiga hal, yaitu: lingkungan, perilaku, proses psikologi seseorang. Proses psikologi ini berisi kemampuan kita untuk menyenangkan berbagai citra (images) dalam pikiran dan bahasa kita.
Dengan menambahkan perumpaan dan bahasa ke dalam tiga hal yang membentuk perilaku tadi, maka memungkinkan Bandura untuk mengeluarkan teori yang lebih efektif tentang dua hal yang menurut orang selama ini paling mempengaruhi perilaku manusia yaitu : pembelajaran observasional (modeling) dan regulasi-diri. Teori Bandura dikenal dengan teori belajar sosial (Social Learning Theory) yang tujuan utama dikembangkannya teori tersebut adalah untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam setting yang alami/lingkungan sebenarnya.

Deskripsi Pemikiran/Teori
            Teori yang dikemukakan oleh Bandura adalah salah satu konsep behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Observational learning atau modeling yang dikemukakan oleh Bandura adalah faktor penting dalam proses belajar manusia. Dalam proses modeling, konsep reinforcement yang dikenal adalah vicarious reinforcement, reinforcement yang terjadi pada orang lain dapat memperkuat perilaku individu. Self –reiforcement individu dapat diperoleh dari dalam dirinya sendiri tanpa selalu harus ada orang dari luar yang memberinya. Bandura juga mengemukakan bahwa penguasaan skill dan pengetahuan tidak hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur - unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni “sense of self efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self  efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa ia dapat meneuasai pengetahuan dan keterampilan sesuai standar yang berlaku. Self – regulatory terdiri dari : struktur kognitif yang memberi refresi tingkah laku dan hasil belajar, dan sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur tingkah laku kita.
Dalam pembelajaran sel – regulatory akan menentukan “goal setting” dan “self evaluation” pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya. Menurut Bandura agar sebuah pembelajaran sukses instruktur / guru / dosen harus dapat menghadirkan model yang mempunyai pengaruh kuat terhadap pembelajar, mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan reinforcement bagi pem,belajar.
Bandura juga mengatakan sikap, tabiat, dan tingkah laku individu ditiru dan dipelajari dari interaksinya dengan masyarakat yaitu dari interaksinya dengan orang lain. Individu meneruskan ataupun mengubah sikap dan tabiatnaya karena adanya faktor-faktor pengukuh yang mempengaruhi perilakunya. Salah satu contoh yang menjadi pengukuh atau penguat hal tersebut adalah seperti pujian atau hukuman setelah individu melakukan suatu perbuatan. Sistem-sistem seperti konsep diri berasal dari jiwa setiap individu itu sendiri. Sistem-sistem itu mempengaruhi sikap, tabiat, dan perilaku individu. Bandura selalu menekankan bahwa perilaku seseorang dibentuk dari pengaruh model. Ini terjadi melalui apa yang disebut role – model atau model peranan. Individu mempelajari dan mengaplikasikan suatu sikap, tingkah laku dengan memperhatikan orang lain yang ada disekitarnya, orang yang ditiru inilah yang disebut model. Seorang anak yang masih kecil model utama yang ditirunya adalah yang paling dekat yaitu lingkungan keluarganya terutama ibu bapaknya.
Salah satu penelitian Bandura yang paling penting adalah The Bobo Doll Studies. Dalam penelitian ini dia membuat film tentang seorang murid perempuannya yang selalu memukul boneka bobo yang dimilikinya dan selalu berteriak serta mencaci boneka tersebut, kemudian Bandura mempertontonkan film tersebut kepada murid taman kanak-kanak. Setelah menonton film tersebut anak-anak tersebut memperlakukan boneka bobo yang diberikan kepada mereka persis dengan adegan yang ada dalam film yang mereka tonton. Mungkin orang tua ataupun guru menganggap hal ini biasa tapi tidak bagi orang seperti Bandura, perubahan ini tidak selaras dengan teori proses belajar yang selam ini ada. Bandura menyebut fenomena yang terjadi itu adalah merupakan pembelajaran observasional atau modeling, dan teori inilah yang disebut teori pembelajaran sosial. Bandura mengemukakan beberapa proses modeling, antara lain:
1)      Atensi (perhatian), jika kita ingin mempelajari sesuatu maka kita harus memiliki perhatian terhadap sesuatu yang kita pelajari tersebut. Semakin banyak hal yang mengganggu perhatian, maka proses belajar akan semakin lambat, termasuk proses belajar dengan mengamati ini.
2)      Retensi (ingatan), perhatian yang tadi dipusatkan harus berusaha diingat. Pada tahap inilah perumpamaan dan bahasa mulai bermain. Kita menyimpan apa saja yang dilakukan oleh model yang telah dilihat dalam bentuk citraan-citraan mental dan deskripsi-deskripsi verbal. Ketika semuanya tersimpan kita bisa memunculkan kembali citraan atau deskripsi-deskripsi tadi sehinnga kita dapat memproduksinya  atau mengaplikasikannya melalui perilaku.
3)      Reproduksi, disinilah kita menerjemahkan citraan atau deskripsi-deskripsi tadi dalam perilaku yang aktual.tentu saja kemampuan memproduksi perilaku terlebih dahulu harus dimiliki pada tahap ini.
4)      Motivasi, kita tidak akan melakukan apa-apa jika tidak ada dorongan ataupun motivasi dalam diri untuk meniru hal yang kita lihat tadi. Bandura juga membagi motivasi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
v  Dorongan masa lalu, yaitu dorongan-dorongan sebagaiman yang dimaksud oleh ksum behavioris tradisional.
v  Dorongan yang dijanjikan (insentif), yang bisa kita bayangkan.
v  Dorongan-dorongan yang kentara, seperti melihat atau teringat model-model yang patut ditiru.
Sebagaimana regulasi diri yang telah disebutkan diatas adalah merupakan kemampuan mengontrol perilaku sendiri dan merupakan salah satu penggerak utama dari kepribadian manusia.
Bandura juga mengemukakan ada tiga tahap dalam proses regulasi diri ini, yaitu:
1)      Pengamatan diri. Kita melihat diri dan perilaku kita sendiri.
2)      Penilaian. Kita melihat perilaku yang ada pada diri kita dengan standar ukuran.
3)    Respon diri. Apabila kita telah mampu membandingkan diri dan perilaku dengan standar ukuran tertentu, kita dapat memberikan imbalan respon diri pada diri sendiri.
Bandura juga mengemukakan terpi modeling. Teori dari terapi ini adalah jika anda bergaul dengan orang yang mengalami gangguan psikologis dengan tujuan bagaimana cara mengamati orang ini menghadapi persoalan yang sedang dihadapi, maka itu berarti anda belajar dengan cara menjadikan orang tadi sebagai model.

Kekurangan dan Kelebihan
a)      Kekurangan
Adapun kekurangan-kekurangan dari teori belajar sosial Bandura ini adalah sebagai berikut :
v  Pembelajaran bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur sehingga kepekaan dan kejelian amat dibutuhkan pada situasi dan kondisi belajar, hal ini sangat penting dalam penerapan kondisi behavioristik.
v  Penerapan teori behavioristik juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan terutama dalam lingkungan sekolah karena guru sebagai sentral bersikap otoriter sehingga komunikasi berlangsung satu arah, guru yang melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari oleh murid.
v  Dengan metode ini dalam lingkungan sekolah, siswa dipandang pasif  dan perlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguat dari guru.
b)      Kelebihan
Adapun kelebihan dari teori ini adalah sebagai berikut :
v  Metode ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya.
v  Teori ini sangat cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan peranan orang tua.

Kritik terhadap Bandura

            Kritik ini datang dari kelompok aliran behavioristik keras, yang memandang bandura lebih tepat untuk dimasukkan dalam kelompok aliran kognitif dan tidak diakui sebagai bagian dari behavioristik dan penyebab utama hal ini adalah karena pandangan Bandura yang kental aspek mentalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar