Minggu, 18 November 2012

KISAHKU TENTANG ORANG TUAKU


hari ini adalah hari yang bahagia untuk kita semua yang ada di ruangan ini

kebahagiaan akan terasa lebih lengkap
apabila kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai
berbicara tentang cinta
ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya
dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita
yaitu keluarga terutama ORANG TUA
keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini
tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua
bahagiaku surga mereka dan deritaku pilu mereka

aku berdiri mengenakan toga ini di sebuah jalan setapak yang gelap
pandanganku tertuju kepada dua orang di kejauhan sana
dengan senyuman yang tak asing di mataku
dua orang yang sangat aku hargai
dua orang yang sangat aku hormati
aku cintai dan aku sayangi
iya..mereka ayah dan ibuku
dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
seiring dengan langkah
terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini
ibu..
yang telah mengandungku selama sembilan bulan
ibu..
yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini
ibu juga..
yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
ayah..
yang telah mendidikku
ayah..
yang rela bekerja banting tulang ikhlas mengeluarkan keringatnya
agar aku dapat menikmati hidup
detik demi detik
hari demi hari
bahkan tahun demi tahun
apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka?
sering aku tutup telinga g mau dengar nasehat mereka
sering sekali aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku
sering aku melawan jika mereka marah karena kenakalanku
sering juga aku banting pintu dihadapan mereka
jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
dan bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar
yang tidak pantas mereka dengan dari bibirku
dasar cerewet..kuno..kolot..
tapi apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku?
tidak!!!
tidak sama sekali
mereka tetap tulus memaafkan kekhilafanku
mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap do'a-do'a mereka
hingga aku menjadi seperti sekarang ini
ya Tuhan..
betapa durhakanya aku
tak sadarkah aku bahwa mereka adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku
langkahku terhenti di hadapan mereka
dan kupandangi ayah dan ibuku inchi demi inchi
badan yang dulu tegap kekar kini mulai membungkuk
rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput
ku tatap mata mereka yang berbinar-binar
dan mulai meneteskan air mata bahagia
air mata haru
air mata bangga melihatku memakai toga ini
ku cium tangan mereka
ku peluk mereka sambil berkata
"Ayah..Ibu..yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah ayah dan ibu berikan selama ini terhadapku. terimakasih ayah. terimakasih ibu.
aku sayang ayah dan ibuku sampai akhir hayatku. terimakasih."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar