Tuhanku,
tenggelamkan aku dalam samudera cintaMu
Hingga
tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu
Tuhanku,
bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia
terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu
istana pun telah rapat tertutup
Tuhanku,
demikian malampun berlalu
Dan
inilah siang datang menjelang
Aku
menjadi resah gelisah
Apakah
persembahan malamku Kau Terima
Hingga
aku berhak mereguk bahagia
Ataukah
itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi
kemahakuasaan-Mu
Inilah
yang akan selalu ku lakukan
Selama
Kau Beri aku kehidupan
Demi
kemanusiaan-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena
cintaku padaMu sepenuh kalbu
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Aku
mengabdi kepada Tuhan
Bukan
karena takut neraka
Bukan
pula karena mengharap masuk surga
Tetapi
aku mengabdi,
Karena
cintaku padaNya
Ya
Allah, jika aku menyembahMu
Karena
takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan
jika aku menyembahMu
Karena
mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi,
jika aku menyembahMu
Demi
Engkau semata,
Janganlah
Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang
abadi padaku
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta
karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta
karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta
karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga
Engkau ku lihat
Baik
untuk ini maupun untuk itu
Pujian
bukanlah bagiku
BagiMu
pujian untuk semua itu
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau
Hatiku
tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika
Kekasih bersamaku
CintaNya
padaku tak pernah terbagi
Dan
dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan
dapat kurenungi keindahanNya
Dia
akan menjadi mihrabku
Dan
rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila
aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan
tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O,
penawar jiwaku
Hatiku
adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah
jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O,
sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku,
Kaulah sumber hidupku
Dan
dariMu jua birahiku berasal
Dari
semua benda fana di dunia ini
Dariku
telah tercerah
Hasratku
adalah bersatu denganMu
Melabuhkan
rindu
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”
Rasa
riangku, rinduku, lindunganku,
Teman,
penolong dan tujuanku,
Kaulah
karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan
daku
Apa
bukan padaMu aku ini merindu
O,
nyawa dan sahabatku
Aku
remuk di rongga bumi ini
Telah
banyak karunia Kau berikan
Telah
banyak..
Namun
tak ku butuh pahala
Pemberian
ataupun pertolongan
CintaMu
semata meliput
Rindu
dan bahagiaku
Ia
mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun
di sisiMu aku telah tiada
Kau
bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau
adalah rasa riangku
Kau
tegak dalam diriku
Jika
aku telah memenuhiMu
O,
rindu hatiku, aku pun bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar