Kamis, 08 Maret 2012

KEMANA PERGINYA RUMPUT LIAR ITU??

akhirnya kutempuh jalan yang sunyi
mendendangkan lagu bisu
sendiri dilubuk hati
puisi yang kusembunyikan dari kata-kata
cinta yang tak kan ku temukan bentuknya
(Emha Ainun Najib)

alhamdulillah masih bisa menikmati suasana sendu semacam ini. mendung yang dari tadi pagi bergelayut juga ikut bergelayutan dihati. jadi teringat cerita tentang rumput liar yang selalu kuat menerjang segala musim. rumput 'teki' selalu menancapkan akarnya kuat" ditempatnya hidup. namun aspal dan gedung bertingkat telah menindas mereka, mereka hanya dianggap sebagai pengganggu. padahal bunga"nya indah selalu dirindukan anak". namun rumput memang tetaplah rumput. kemana sekarang mereka pergi.....

kadang merasa kangen sekali dengan suara bising simponi alam yang menentramkan hati. dengan perlombaan tidak disengajanya. selalu membuat tentram dan hati menjadi damai. meski tanpa dukungan cuaca tetap memberikan kedamaian dalam bahtera. itulah kasih sejati.

menjadi teringat juga dengan air mata yang telah dicurahkan oleh seorang teman untuk teman baiknya, ketika salah satu diantaranya memiliki rasa bersalah tak termaafkan pada yang lain. sampai-sampai lidah menjadi kelu karena dingin dan membatu.

sekilas juga teringat tentang cerita seorang ayah yang menyayangi anaknya dengan memberikan tempat duduk paling istimewa dalam setiap pertunjukan.

untuk orang yang baik hatinya. kadang kasih tulusnya disalah artikan orang yang ingin mengambil manfaat darinya.
untuk orang yang teguh pendiriannya. pendirian kuat dengan balutan kasih sucinya mampu mengubah neraka menjadi telaga.
untuk orang yang tulus kepeduliannya. menampung segala gulana dalam dada. kemudian menebarkan tetesan cinta untuk semua.

semua akan menjadi indah pada waktunya.


kembali pada cerita rumput liar tadi.
rumput yang dulu selalu bertahan dengan tegar dengan segala musim, rumput yang dulu selalu berdiri tegak memancang seperti tiang dalam berbagai deraan badai. rumput yang tak pernah jemu untuk dapat bertahan hidup dengan segala kecaman yang menyalaminya. rumput yang selalu tersenyum menatap dunia. kemana dia sekarang??

TUHAN TAU TAPI MENUNGGU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar