PERIODE PERKEMBANGAN
1. Masa Pranatal (0-9 bulan di dalam kandungan)
- Periode ini dimulai saat pembuahan sampai dengan kelahiran.
- Pembawaan lahir (fisik, mental dan kelamin) ditentukan.
- Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat.
- Kondisi dalam kandungan mempengaruhi potensi bawaan jabang bayi.
- Sikap orang dapat mempengaruhi jabang bayi.
2. Masa Neonatal (0-2 minggu setelah lahir)
- Periode yang tersingkat (periode Partunate= 0-30 menit setelah lahir) dan periode Neonate= 0-2 minggu setelah lahir).
- Bayi menyesuaikan dengan lingkungan yang radikal (periode yang berbahaya).
- Terhentinya perkembangan untuk sementara.
- Memberi petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya.
3. Masa Bayi (0-2 tahun)
- Pola perilaku, sikap dan pola ekspresi terbentuk.
- Pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat.
- Berkurangnya ketergantungan.
- Meningkatnya individualitas.
- Permulaan sosialisasi.
- Permulaan berkembangnya penggolongan peran seks.
- Permulaan kreativitas.
4. Masa kanak-kanak awal (2-5 tahun)
- Bagi orang tua merupakan usia yang mengundang masalah, usia mainan.
- Bagi pendidik merupakan masa usia prasekolah.
- Bagi pakar psikologi merupakan usia kelompok, usia menjelajah, usia bertanya, usia meniru, usia kreatif.
5. Masa kanak-kanak akhir (5-9 tahun)
- Bagi orang tua merupakan usia yang menyulitkan, usia tidak rapi, usia bertengkar.
- Bagi pendidik merupakan usia sekolah dasar, periode kritis dalam dorongan berprestasi.
- Bagi pakar psikologi merpakan usia berkelompok, usia penyesuaian diri.
6. Masa puber (9-12 tahun)
- Periode tumpang tindih (di antara masa anak-anak akhir dan masa remaja awal).
- Periode yang singkat (2-4 tahun).
- Bukan lagi seorang anak-anak tapi juga belum remaja (=masa prapuber).
- Kematangan seksual muncul (= masa puber).
- Ciri-ciri seks sekunder muncul (= masa prapuber).
7. Masa remaja (12-16 tahun)
- Periode yang penting karena berakibat langsung terhadap sikap dan perilaku.
- Periode peralihan sehingga terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan.
- Periode perubahan (fisik dan perilaku).
- Usia bermasalah.
- Remaja mulai mencari identitasnya.
- Usia yang menimbulkan ketakutan.
- Masa yang tidak realistik.
- Ambang masa dewasa yang mengakibakan remaja mulai berperilaku seperti orang dewasa.
8. Masa dewasa awal (16-30 tahun)
- Masa pengaturan yaitu mulai mengatur karir.
- Usia reproduktif yang ditandai dengan pernikahan.
- Masa bermasalah (mengenai perkawinan atau karier).
- Timbul ketegangan emosional.
- Mengalami keterasingan sosial.
- Masa komitmen untuk menentukan pola hidup baru.
- Masa ketergantungan (kadang masih bergantung kepada orang tua).
- Pandangan yang berbeda akibat perubahan nilai.
- Menyesuaikan diri dengan cara hidup baru.
- Masa kreatif.
9. Masa dewasa paruh baya (30-60 tahun)
- Periode yang sangat ditakuti (karena kerusakan mental dan fisik dan berhentinya reproduksi).
- Melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan jasmani yang mulai menurun.
- Masa stress.
- Usia yang berbahaya (karena fisik yang menurun).
- Usia canggung (tidak muda tapi juga tidak tua).
- Masa berprestasi (kebanyakan orang mencapai prestasinya pada masa ini).
- Mengevaluasi prestasi berdasarkan aspirasinya.
- Dievaluasi dengan standar ganda (bagi wanita dan bagi laki-laki).
- Masa sepi.
- Masa jenuh.
10. Masa lanjut usia (di atas 60 tahun)
- Periode kemunduran fisik dan mental.
- Adanya perbedaan individual pada efek menua.
- Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda (dari penampilan dan kegiatan fisik).
- Adanya stereotipe orang lanjut usia yang berbeda-beda.
- Sikap sosial terhadap usia lanjut tidak menyenangkan.
- Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas.
- Menua membutuhkan perubahan peran.
- Penyesuaian diri yang buruk.
- Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan pada setiap individu adalah:
1. Masa bayi dan masa kanak-kanak awal
- Belajar memakan makanan padat.
- Belajar berjalan.
- Belajar berbicara.
- Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
- Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
- Mempersiapkan diri untuk membaca.
- Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
2. Masa kanak-kanak akhir
- Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
- Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
- Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
- Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita.
- Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
- Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tatakrama dan tingkatan nilai.
- Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga.
- Mencapai kebebasan pribadi.
3. Masa remaja
- Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya.
- Mencapai peran sosial pria dan wanita.
- Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
- Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung sosial.
- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
- Mempersiapkan karier ekonomi.
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
- Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
4. Masa dewasa awal.
- Mulai bekerja.
- Memilih pasangan.
- Belajar hidup dengan tunangan.
- Mulai membina keluarga.
- Mengasuh anak.
- Mengelola rumah tangga.
- Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
- Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
5. Masa usia paruh baya
- Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara.
- Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia.
- Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang.
- Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu.
- Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik.
- Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan.
- Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
6. Masa tua
- Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.
- Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga.
- Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
- Membentuk hubungan orang-orang seusia.
- Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
- Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel.
Sumber: Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar