"saya memang bukan apa2 dan bukan siapa2"
seperti kata Fahri dalam 'ayat-ayat cinta'nya
lumpur hitam yang malang
terpelanting masuk comberan
siapa sudai TULUS mengulurkan tangan
tanpa uluran tangan TUHAN
kerinduan rumah yang tak pernah lekang terbentengi kedok roya emas yang menyelimuti. jika memang ada yang mengatakan tak pernah ada seorang yang tulus di dunia ini. mungkin, saat ini saya membenarkannya. karena menurut persepsi saya (entah salah entah benar) #namun mencari pembenaran__ berada dalam keadaan demikian. tak peduli dengan buaian kata manis yang slalu tersanjung dan janji suci yang terucap. semua akan sirna jika dihadapkan pada pertanyaan TULUSKAH semua ini??. mungkin memang benar jika percaya pada orang itu perlu dan dibutuhkan. namun apakah semua milik kita akan menjadi kepemilikan orang yang kita percayai itu?. rasa tidak terima atas sebuah perlakuan dengan kedok sebuah kata 'indah'.
bingung apa yg dikatakan dengan semua yang telah ada saat ini. BERSYUKUR itu PASTI, namun keluhan juga tak terhenti, karena sesuatu yang disesali. salahkah saya dengan ini?
namun ada kata yang pasti dan wajib diteliti dan dipatri dalam hati:
SEMUA TAK TERHENTI & HARUS DILALUI
dengan pernyataan sebab yang pasti yang sulit dipercayai.
seperti kata seorang yang saya anggap sebagai sahabat. jika janji hanya sekedar janji, maka tinggalan itu janji. tanpa ada niatan untuk menepati. ato jika ada sebuah tindakan untuk menepati, kembali kata TULUS mulai dipertanyakan kembali.
dan apa karna suatu sebab tekad bulat seseorang menutup semua matanya?? jika itu memang benar, mengapa dengan hal yang sama perlakuan itu direka ulang kembali tanpa negosiasi langsung menunjuk delegasi.
kata TULUS yang selalu kembali dipertanyakan kembali dengan reka ulang ini. apa hanya cukup dengan kata TULUS. lalu bagaimana dengan kata kongruensi yang dikatakan oleh para pakar terkini. dan juga teringat dengan pertanyaan khas dari seorang kakak, "APAKAH PANTAS?".
berbicara masalah kongruensi yang menjadi ulasan hangat pakar masa kini. kalo saya tidak salah mengerti adalah sebuah kesesuaian akan suatu hal. mungkin bisa meminjam istilah dari Roger tentang aku ideal dengan aku nyata. jika kongruensi itu diterapkan mungkin bisa dikombinasi dengan sebuah kesesuaian antara aku ideal dan aku nyata. semoga para pakar itu benar2 dapat menerapkan teori kongruensinya dalam apa yang dinamakan kehidupan. amiin.
dan setelah itu dengan sebuah statement "APAKAH PANTAS?" dari seorang kakak pembina. sebuah pertanyaan yang terkesan merendahkan dan hanya ditujukan pada seorang yang memang benar2 rendah. itu kesan yang saya dapat dari kalimat tersebut. namun, jika ditilik lebih jauh lagi. apakah pertanyaan tersebut benar2 tercipta untuk hal yang demikian?. apakah tidak ada manfaat tersura yang dapat memberi kesan lebih baik untuk pernyataan tersebut?. apa hanya dengan dalih peremehan harga diri oranf pertanyaan tersebut menjadi sebegitu jeleknya dalam persepsi saya ?. semoga saya mendapat pikiran positif tentang pernyataan tersebut. amiin.
namun jika saya dalam keadaan saya yang sekarang ini mungkin kata orang ati remaja saat ini adalah GALAU. kanapa GALAU? ada banyak fakta yang dapat membuatnya demikian. seperti laporan yang baru saja saya membantu merusaknya. apalagi jika diteruskan dengan statement pertanyaan APAKAH PANTAS? tadi.
ungkin tidak ada yang bisa mengerti dan dapat mendefinisikan ini dalam suatu rumus. karena ini memang tidak untuk dirumuskan. merasakan dan belajar dari yang terjadi mungkin cukup buat saya untuk sekedar memahami skenario yang saya jalani.
berbeda dengan masalah cinta, kasih atopun sayang. mari sekarang kita berbicara tentang tulus, ikhlas dan rela. mungkin itu efek dari premis pertama yang diajarkan. semoga kedua premis itu menjadi selalu berdampingan. amiin.
tiba2 teringat akan sebuah lagu tentang burung yang ada dalam sangkar emas dan juga sebuah statement tentang menjadi kepala tikus dan ekor singa. kebebasan yang terkungkung dalam kemewahan dan kehormatan. semoga mereka mendapat yang terbaik dengan apa yang dilakukannya.
dan akhirnya semua tulisan ini berakhir dengan DO'A. amiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar