Senin, 21 November 2011

PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

*makalah ini tugas kelompok mata kuliah Psikologi Pendidikan (Dita Dwi Anjarsari, Robik Anwar Dani, Aprillian Pravita Sari)

Pengertian Bakat Khusus
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu pengembangan dan pelatihan lebih lanjut karena sifatnya masih bersifat potensial. Menurut Utami Munandar,1992 bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang memiliki makna daya untuk melakukan sesuatu,sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimya yaitu, kemampuan yang dapat dikembangakan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Cony Seniawan 1987). Dengan demikian dapat disarikan bahwa bakat masih merupakan suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh pengembangan dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas ialah suatu tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan dapat dilaksanakan.
Ayat yang berkenanan dengan bakat atau pembawaan di jelaskan pada Q.S AT-Tin ayat4:   
Artinya: ”Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Ayat diatas mempunyai arti bahwa manusia diciptakan memiliki bakat yang memang ada sejak manusia di ciptakan,dengan kata lain dengan sebaik-baiknya yaitu dengan semua potensi atau bakat yang di berikan oleh Allah S.W.T sejak manusia di ciptakan.
Jadi yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus (Conny Semiawan, 1987). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum, misalnya bakat intelektual secara umum. Sedangkan bakat khusus apabla kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus ini biasanya disebut dengan talent, sedangkan bakat umum (intelektual) sering disebut dengan gifted. Oleh karena itu anak yang memiliki bakat khusus menonjol sering disebut dengan istilah talented children, sedangkan anak yang memiliki bakat intelektual menonjol sering disebut dengan istilah gifted children.
Sejumlah ahli mengemukakan pengertian bakat sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing :
a.       S.C. Utami Munadar (1985)
Bakat pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.  Berbeda dengan bakat “kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan tindakan dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang. Orang berbakat matimatika diperkirakan akan mampu mencapai prestasi tinggi dalam bidang matimatika. Jadi “prestasi”merupakan perwujudan bakat dan kemampuan. Presatasi yang menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut, begitu juga sebaliknya.
b.      Kartini Kartono (1979)
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari kehidupan nya, yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan dan keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten potensial (dalam arti dapat mekar berkembang) sepanjang hidup manusia dan dapat diaktifkan potensinya. Potensi-potensi yang terpendam dan masih tetap itu dapat dibuat aktif.
c.       Suganda Pubakawatja
Bakat sebagai “Benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembangan”.
d.      Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono;1989)
Bakat adalah suatu kondisi atau seranagkaian karakteristik dari kemampuan seseorang untuk memcapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mangenai pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian, respon misalnya kemampuan berbahasa, mengarang lagu, dll.
e.       Sarlito Wirawan Sarwono (1979)
Bakat adalah kondisi dalam diri seseoarang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan, penetahuan dan keterampilan khusus.
f.       William B. Michael
Kemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya.
g.      Guilford
Bakat mencakup tiga demensi psikologis (persetual, psikomotor dan intelektual).
Bakat disini dapat dikatakan bersifat umum dan khusus, bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum,sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang bersifat potensi tersebut bersifat akademik,sosial dan seni kinestetik. Bakat khusus ini biasanya di sebut dengan talent, sedangkan bakat umum intelektual di sebut dengan gifted.
Dengan bakat memungkinkan manusia atau seseorang mencapai prestasi dalam bidang tertentu.tetapi untuk mewujudkan bakat kedalam suatu prestasi diperlikan latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi (Conny Seniawan,1987). Seseorang yang memiliki potensi bakat music tetapi tidak memperoleh kesempatan untuk mengembangkannya, bakat musiknya tidak dapat berkembang dan terwujud dengan baik. Sebaliknya seseorang yang memperoleh fasilitas dan pendidikan music secara baik tetapi tidak memiliki bakat music tidak akan dapat mengembangkan keterampilan musiknya secara maksimal. Lain halnya seorang anak yang pada dasarnya memiliki bakat music dan orang tuanya mendukung, ia akan mengusahakan agar anaknya memperoleh pengalaman untuk mengembangkan bakatnya dan dengan motivasi yang tinggi dapat berlatih sehingga bakatnya berkembang maksimal dan memperoleh prestasi.
Jenis-Jenis Bakat Khusus
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Potensi yang dimiliki individu ada yang bersifat umum dan ada yang khusus. Intelegensi termasuk kemampuan umum, sedangkan kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu yang biasanya disebut dengan bakat khusus. Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Individu yang memiliki bakat khusus di bidang matematika misalnya, apabila memperoleh kesempatan untuk mengembangkan secara optimal disertai motivasi yang tinggi akan memiliki kemampuan khusus dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika. Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih  berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu:
1.      Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), Logika bahasa, dan sejenisnya.
2.      Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya.
3.      Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dala m waktu singkat dan sejenisnya.
4.      Bakat khusus kinestetik atau psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepak bola, bulu tangkis, tennis, dan keterampilan teknik.
5.      Bakat khusus dalam bidang social misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir berkomunikasi dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
Raven (dalam Pali, 1995) mengelompokkan bakat khusus seseorang sebagai berikut:
1.      Bakat pemahaman verbal
2.      Kemampuan numerical
3.      Skolastik
4.      Bakat kerani (kesekretariatan)
5.      Pemahaman mekanik
6.      Tilikan (pandangan) ruang atau berpikir 3 dimensi
7.      Bakat bahasa.
Selanjutnya ditinjau dari cara berfungsinya, Ny. Moesono (1979) mengemukakan bahwa bakat dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
1.      Bakat kemahiran atau kemampuan mengenai bidang pekerjaan yang khusus seperti bakat musik, bakat menari, olahraga (sepakbola, senam), dan sebagainya.
2.      Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan tertentu, misalnya bakat melihat ruang (dimensi) yang diperlukan untuk merealisir bakat insinyur, bakat berhitung untuk merealisir bakat sebagai ahli statistik atau akuntansi, bakat verbal untuk merealisisr baakt sebagai wartawan atau penulis novel, bakat bahasa untuk merealisir bakat orator dan penceramah.
Hubungan Antara Bakat Dengan Prestasi
Perwujudan dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami munandar) karena bakat dan kemampuan dapat menentukan prestasi seseorang. Misalnya orang yang memiliki bakat dalam bidang matematika di predisikan mampu mendapatkan prestasi yang baik dalam bidang matematika.
Inteligensi yang merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Adapun yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdeferensiasi atau pelayanan yang di luar jangkauan program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan bakat-bakat mereka secara optimal, baik bagi pengembangan diri maupun untuk dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan masyarakat dan negara. Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang sudah terwujud meliputi : kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor, kemampuan psikososial seperti bakat kepemimpinan. Keberbakatan itu meliputi bermacam-macam bidang, namun biasanya seseorang mempunyai bakat istimewa dalam salah satu bidang saja. Dan tidak pada semua bidang. Misalnya : Si A menonjol dalam matematika, tetapi tidak dalam bidang seni. Si B menunjukkan kemampuan memimpin, tetapi prestasi akademiknya tidak terlalu menonjol. Hal ini kadang-kadang dilupakan oleh pendidik. Mereka menganggap bahwa seseorang telah diidentifikasi sebagai berbakat harus menonjol dalam semua bidang. Selanjutnya perumusan tersebut menekankan bahwa anak berbakat mampu memberikan prestasi yang tinggi. Mampu belum tentu terwujud. Contoh, ada anak-anak yang sudah dapat mewujudkan bakat mereka yang unggul, tetapi ada pula yang belum. Bakat memerlukan pendidikan dalam latihan agar dapat terampil dalam prestasi yang unggul.
Perlu di tekankan bahwa karena bakat masih bersifat potensial,seorang yang berbakat belum mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara maksimal,makudnya ini iaah dapat berupa motivasi yang tinggi,fasilitas yang lengkap dan mendapat arahan yang tepat,walaupun dia seseorang tidak memiliki latar belakang orang tua yang berpendidikan tapi memungkinkan jika seseorang memiliki motivasi yang tinggi di bantu arahan yang tepat akan menghasilkan bentuk prestasi unggul.
Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Bakat Khusus
Conny Semiawan (1987) dan Utami Munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjuk pada suatu kinerja (performance) yang dapat dilakukan sekarang.Bakat sebagai potensi masih memerlikan pendidikan dan latihan agar kinerja (performance) dapat dapat dilakukan pada masa yang akan datang.
Ada sejumlah faktor yang memperngaruhi perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal.Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor-faktor internal tersebut ialah:
a.    Minat
b.    Motif berprestasi
c.    Keberanian mengambil resiko
d.   Keuletan dalam mengahadapi tantangan
e.    Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan timbul
Adapun faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang, faktor-faktor eksternal meliputi:
a.       Kesempatan maksimal untuk mengembangankan diri
b.      Sarana dan prasarana
c.       Dukungan dan dorongan dari orang tua dan keluarga
d.      Lingkungan tempat tinggal
e.       Pola asuh orang tua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal,yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya,memiliki motivasi berprestasi yang tinggi,memiliki daya juang yang tinggi,dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangakan bakat khususnya tersebut secara optimal maka akan memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai prestasi yang menonjol.
Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Dari sekian banyak pesrta didik, jika dituangkan kedalam kurva normal, kemampuan individualnya akan membentuk distribusi normal. Artinya, sebagian besar berada pada kemampuan rata-rata, sebagian kecil berda dibawah rata-rata, dan sebagian kecil lagi berada diatas rata-rata. Dilihat dari perspektif ini, peserta didik yang memiliki bakat khusus berada didalam kelompok diatas rata-rata.
Agar dapat mengimplikasikan bakat khusus seseorang atau individu secara optimal, mereka memerlukan progam pendidikan khusus seseuai dengan bakatnya. Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat khusus agar mencapai prestasi unggul biasanya dikenal dengan istilah pendidkan berdiferensi.Program pendidkan ini merupakan peayanan di luar jangkauan program pendidikan biasa agar dapat merealisasikan bakat dan kemampuannya secara optimal,baik untuk pengembangan diri maupun untuk memeberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan bangsa dan negara (Cony Semiawan (1987) dan Utami Munandar (1992). Kurikulumya dalam program pendidikan ini pun di sebut kurikuum berdiferensiasi.
Ada sejumlah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut:
1.      Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja untuk mengembangkan bakat khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik.
2.      Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak dan remaja baik dalam lingkungan keluarga sekolah maupun masyarakat.
3.      Meningkatkan daya juang kegigihan pada diri anak pada remaja dala menghadapai tantangan dan kesulitan.
4.      Mengembangkan program pendidikan berdiferensi disekoah dengan kurikulum berdiferensiasi pula,guna memberikan pelayanan secara lebih lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki bakat khusus.
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan pendidikan.
REFERENSI:
Al-Qur’an Nur Karim

Muhammad. A., Asori. 2009. Psikologi remaja (perkembagan peserta didik). Jakarta: PT.Bumi aksara
Harlock, E.B, Psikologi perkembangan (Edisi Lima). Jakarta: PT. Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar