A.
Definisi Brain Gym
Menurut Chong (2005), Brain Gym
adalah sebuah program perkembangan pribadi yang memuat pendekatan praktis dan
dinamis untuk proses pembelajaran. Program ini dapat digunakan oleh semua
tingkat umur. Freeman berpendapat bahwa Brain Gym merupakan sebuah
system yang menggunakan gerakan-gerakan yang sederhana untuk merangsang fungsi
otak (Lee, 2006). Selain itu Freeman (2002) juga mengatakan bahwa Brain Gym
merupakan sebuah program aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kemampuan
pembelajaran anak normal dan anak dengan kebutuhan khusus. Freeman (2006) juga
mengatakan Brain Gym memiliki beberapa gerakan tertentu untuk
menstimulasi otak agar seseorang dapat memberikan focus perhatian (konsentrasi)
pada apa yang dikerjakannya.
Brain Gym adalah
serangkaian gerakan sederhana yang menyenangkan dan digunakan untuk
meningkatkan kemampuan belajar dengan menggunakan keseluruhan otak. Brain
Gym merupakan program dari educational kinesiology (Edu-K) yang merupakan
bagian dari kinesiology yaitu ilmu yang mempelajari tentang kinesis (gerakan)
manusia. Kinesiology merupakan ilmu yang memberikan dasar bagi pemahaman dan
penanganan permasalahan keseluruhan otot-otot dalam tubuhn manusia, namun bukan
merupakan metode untuk mendiagnosis maupun menangani permasalahan otot yang
ada. Educational Kinesiology (Edu-K) yang merupakan bagian dari kinesiology
yang mengkhususkan mempelajari gerakan untuk meningkatkan pembelajaran.
Dalam edu-K terdapat tiga prinsip
yang dijadikan prinsip Brain Gym, yaitu: pertama, belajar adalah
kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terjadi sepanjang hidup. Kedua,
kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stress dan keraguan dalam
menghadapi tugas yang baru. Ketiga, semua orang mengalami “kesulitan belajar”
selama telah belajar untuk tidak bergerak (Dennison, 2005, hl. 1-3). Sedangkan
tiga dimensi otak sesuai dengan Edu-K, yaitu: Lateralitas, Fokus dan Pemusatan.
Program ini didasarkan pada pemikiran bahwa masalah belajar disebabkan oleh
belahan otak yang berbeda dan tubuh bekerja tidak dalam koordinasi yang tepat.
Hal ini menghambat kemampuan individu untuk belajar (Dennison and Dennison,
1994). Program Brain Gym merekomendasikan variasi gerakan sederhana yang
ditujukan untuk meningkatkan integrasi fungsi spesifik otak dengan gerakan
tubuh. Faktanya Brain Gym digambarkan sebagai sebuah proses belajar
kembali otak dan tubuh yang diharapkan menghasilkan kemampuan belajar yang
lebih efisien dan efektif.
Ada beberapa
keuntungan Brain Gym, antara lain:
a. Memungkinkan belajar dan
bekerja tanpa stress.
b. Dapat dilakukan dalam
waktu singkat.
c. Tidak memerlukan bahan
atau tempat yang khusus.
d. Dapat dipakai dalam
segala situasi belajar.
e. Meningkatkan kepercayaan
diri.
f. Menunjukkan hasil dengan
segera.
g. Dapat dijelaskan secara
neurofisiologis.
h. Sangat efektif dalam
penanganan seorang yang mengalami hambatan dan stres belajar.
i.
Memandirikan seorang dalam hal belajar dan mengaktifkan seluruh potensi dan
ketrampilan yang dimiliki seseorang.
j.
Diakui sebagai salah satu teknik belajar yang paling baik oleh “National
Learning Foundation USA” dan sedang menyebar luas di banyak negara.
B. Tiga Dimensi Otak Menurut
Edu-K
Otak sebagai
pusat kegiatan tubuh akan mengaktifkan seluruh organ dan sistem tubuh melalui
pesan-pesan yang disampaikan melewati serabut saraf secara sadar maupun tidak
sadar. Pada umumnya otak bagian kiri bertanggung jawab untuk pergerakan bagian
kanan tubuh, begitu pula sebaliknya. Dengan latihan Brain Gym diaktifkan
tiga dimensi otak, yaitu sebagai berikut:
1.
Dimensi
Lateralitas
Untuk membaca & menulis dengan benar, mendengarkan & berpikir pada saat
bersamaan, maka harus mampu “menyeberang garis tengah” yang menghubungkan otak
kiri dan kanan. Kemampuan belajar paling tinggi apabila dua belahan otak, dua
mata dan dua telinga bekerja sama dengan baik, juga gerak badan terkoordinasi
dan seimbang. Gerakan menyeberang garis tengah menyangkut kemampuan: mendengar,
melihat, menulis, bergerak, sikap positif.
Ciri Otak Kiri & Kanan Kurang Kerjasama
a.
Sulit membedakan kiri & kanan
b.
Gerakan kaku, tulisan tangan jelek, sulit membaca dan menulis
c.
Sulit mengikuti sesuatu dengan mata
d.
Tangan miring ke dalam pada waktu menulis
e.
Cenderung menulis huruf terbalik
f.
Keliru dengan huruf yang hampir sama
g.
Sulit visualisasi
h.
Menyebut kata sambil menulis
Ada sepuluh
gerakan yang termasuk dimensi lateralitas, antara lain:
1) Gerakan silang
(Cross Crawl)
Gerakan silang ini dapat
dibuat dimana dan kapan saja. Latihan ini mengaktifkan dua belahan otak secara
bersamaan, memudahkan penyebrangan garis tengah sehingga menunjang belajar.
Cara melakukan gerakan:
Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan
kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke
belakang, atau jalan di tempat. Untuk menyeberang garis tengah sebaiknya tangan
menyentuh lutut yang berlawanan.
Manfaat:
a)
Meningkatkan koordinasi kiri/kanan
b)
Memperbaiki pernafasan dan stamina
c)
Memperbaiki koordinasi dan
kesadaran tentang ruang dan gerak.
d)
Memperbaiki pendengaran dan
penglihatan.
Durasi: ± 3 menit beberapa kali sehari.
2) 8 tidur (Lazy 8)
Angka delapan
tidur banyak dipakai karena delapan ini memungkinkan untuk menyeberang garis
tengah dengan mudah. Gerakan ini mengaktifkan mata kiri dan mata kanan dan
mengintegrasikan bidang-bidang penglihatan kiri dan kanan.
Cara melakukan gerakan:
Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di
udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan
kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan
gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali setiap
tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan.
Manfaat :
a) Mengaktifkan dua belahan
otak untuk kerja sama dengan baik.
b) Meningkatkan penglihatan
dengan dua mata.
c) Meningkatkan penglihatan
perifer dan kemampuan mengikuti sesuatu dengan mata.
d) Menghilangkan kekeliruan
membedakan huruf.
e) Membedakan dan menghafal
simbol dengan mudah.
Durasi: 5 kali dengan masing-masing tangan dan 5 kali dengan dua tangan bersamaan.
3)
Coretan ganda (Double doodle)
Gerakan ini
menggunakan dua tangan dimana coretan tangan kiri menjadi cermin hasil coretan
tangan kanan dan sebaliknya. Gerakan ini membangkitkan orientasi arah tubuh
yang berhubungan dengan posisi tubuh dipusat. Pengalaman gerakan mendekati dna
menjauhi tubuh ke atas dan ke bawah akan lebih memudahkan pemahaman daripada
menghafal bentuk-bentuk gambar.
Cara melakukan gerakan :
Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang
sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Coretan ganda dalam bentuk nyata
seperti : lingkaran, segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan dengan kedua tangan.
Manfaat :
a)
Kesadaran akan kiri dan kanan.
b)
Memperbaiki penglihatan perifer
c)
Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta keterampilan khusus tangan dan
mata.
d)
Memperbaiki kemampuan olahraga dan keterampilan gerakan.
Durasi: 2 menit atau lebih
4)
Abjad 8 (Alphabet 8)
Latihan ini
mengintegrasikan gerakan yang diperlukan untuk menulis huruf dan penulis lebih
mudah dapat menyeberang garis tengah.
Cara melakukan gerakan :
Gerakan ini menulis huruf
ABJAD 8, huruf yang ditulis mulai
dari kurva ke atas, bergerak ke arah kiri. Huruf
lain ditulis dari mulai garis tengah ke atas, bergerak
ke kanan.
Manfaat :
a)
Mengaktifkan kedua belahan otak
b)
Memungkinkan menulis dibidang tengah
c)
Menunjang koordinasi tangan-mata
d)
Dapat membedakan & menghafal simbol dan huruf
e)
Menulis dengan indah
f)
Ketrampilan motorik halus
5)
Gajah (Elephant)
Latihan gajah
mengaktifkan telinga bagian dalam yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh dan
juga mengintegrasikan otak untuk mendengar dengan kedua telingan serta
mengaktifkan kedua mata. Otot tengkuk yang sering tegang pada waktu mendengar,
membaca atau belajar menjadi lebih relaks. Gerakan ini juga berpengaruh pada
koordinasi tubuh bagian atas dan bawah.
Cara melakukan gerakan :
Pasang kuda-kuda dan
tekuklah lutut sedikit. Kemudian goyangkan pinggul. Letakkanlah telinga di atas
bahu dengan angan yang direntangkan ke depan. Bayangkan tangan menjadi belalai
gajah yang bersatu dengan kepala. Ikutilah 8 tidur yang terletak agak jauh.
Mata diarahkan melewati jari tangan ke kejauhan sambil gerakan 8 tidur
diusahakan dari pinggul.
Manfaat :
a)
Melegakan otot tengkuk
b)
Meningkatkan pendengaran dengan dua telinga bersamaan
c)
Meningkatkan STM & LTM
d)
Meningkatkan kemampuan bicara dalam hati
e)
Mengintegrasikan penglihatan, pendengaran dan gerakan seluruh tubuh
Durasi: dengan tiap tangan ± 10 kali
6)
Putaran leher (Neck Rolls)
Membantu
meredakan ketegangan otot bagian tengkuk dan leher. Gerakan ini akan
meningkatkan penglihatan dan pendengaran agar kedua mata dan kedua telingan
dapat bekerja sama dengan baik.
Cara melakukan gerakan :
Bahu dinaikkan. Tundukkan kepala ke depan dan putarlah dari satu sisi ke
sisi lainnya. Bernapaslah dengan baik dan teratur, pada saat menghembuskan
nafas bayangkan bahwa ketegangan otot ikut berhembus keluar badan. Mulailah
dengan putaran kecil dan makin lama makin besar. Kemudian lakukan gerakan yang
sama dengan posisi bahu diturunkan perlahan-lahan.
Manfaat :
a)
Dapat membaca dan menulis di bidang tengah
b)
Menenangkan sistem saraf pusat
c)
Suara lebih jelas
d)
Memudahkan bicara dan belajar bahasa
Durasi: Beberapa kali agar merasa relaks
7)
Olengan pinggul (The Rocker)
Gerakan ini
akan mengendorkan otot di sekitar pinggul sampai tulang ekor dengan cara
mengurutnya agar aliran cairan cerebrospinal dari tulang belakang ke otak
meningkat, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi.
Cara melakukan gerakan :
Duduk di lantai. Tangan
diletakkan dilantai bagian belakang badang untuk menahan tubuh. Kedua kaki
diangkat sedikit sambil pinggul diputar beberapa kali ke kiri dan ke kanan.
Terakhir mengikuti bentuk delapan tidur.
Manfaat:
a)
Meningkatkan kemampuan untuk memperhatikan dan
memahami
b)
Memudahkan penglihatan dari sisi kiri ke kanan
c)
Menunjang koordinasi seluruh tubuh
d)
Lebih berenergi dan bersemangat
e)
Menunjang belajar mandiri
Durasi: ± 2 menit
8)
Pernapasan
perut (Belly Breathing)
Pada umumnya orang
cenderung bernapas pendek pada saat berpikir, sehingga otak kurang oksigen.
Bernapas dengan benar akan membesarkan rongga dada dan mengembangkan dinding
perut, sehingga tersedia cukup oksigen bagi otak agar dapat melaksanakan
fungsinya.
Cara melakukan
gerakan :
Letakkan kedua tangan di
atas perut. Kosongkan paru-paru dengan cara membuang napas pendek. Tarik napas
panjang dan dalam sambil menghitung sampai 3, selanjutnya tahan napas dan
hitung juga sampai 3, kemudian buanglah napas secara pelan-pelan dengan
hitungan 3. tangan mengikuti gerak perut waktu mengambil dan membuang napas.
Manfaat:
a)
Menenangkan sistem saraf pusat
b)
Membaca, memecahkan masalah dan menggunakan sandi (encoding dan decoding)
c)
Menunjang berbicara dan membaca dengan suara
d)
Lebih berenergi dan bersemangat
e)
Lebih lama konsentrasi
Durasi: 2 – 3 menit
9)
Gerakan silang berbaring (Cross crawl sit-ups)
Cara melakukan gerakan :
Anak menelentang, kepala
dan kaki sedikit terangkat, secara bergantian satu tangan menyentuh lutut
sebelah. Anak yang lebih besar menyilangkan tangan di belakang kepala dan coba
menyentuh dengan siku, lutut kaki sebelah. Kaki bergerak seperti main sepeda.
Manfaat:
a)
Dua belahan otak diaktifkan secara bersamaan
b)
Otot perut diperkuat
c)
Melegakan punggung bagian bawah
d)
Memudahkan penerimaan pelajaran
e)
Menunjang membaca, mendengarkan, menghitung, menulis
Durasi: 10 – 15 kali
10)
Mengisi energi (The energizer)
Cara melakukan gerakan :
Duduk di kursi dengan
santai. Letakkan lengan bawah dan tangan di meja, sejara pundak dengan jari
tangan sedikit miring ke dalam. Kemudian telungkup hingga dari menyentuh meja.
Tarik napas sambil rasakan udara naik di garis tengah ke atas yang akan
menegakkan punggung bagian atas, tengkuk dan kepala. Pertahankan posisi ini
sebentar. Selanjutnya sambil menghembuskan napas, dagu diturunkan ke dada
kemudian menelungkup sampai dahi bersentuhan lagi dengan meja.
Manfaat:
a)
Dapat menyeberang garis tengah
b)
Menenangkan sistem saraf pusat
c)
Kedua mata bekerja sama dengan baik
d)
Lebih mengerti apa yang didengar
e)
Meningkatkan ketrampilan berbicara dan berbahasa
f)
Memperbaiki posisi duduk dan sikap tubuh
Durasi: 3 – 4 kali
2.
DIMENSI FOKUS
(Muka – Belakang) → Pemahaman
Fokus adalah kemampuan untuk
menyeberang “garis tengah keterlibatan) (garis bayangan vertical di depan
telinga yang di defenisikan oleh Dennison), yang memisahkan otak bagian
belakang dan depan. Informasi diterima oleh otak bagian belakang dimana terekam
semua pengalaman, kemudian informasi diproses dan diteruskan ke otak bagian
depan untuk mengekspresikannya sesuai tuntutan atau keinginannya.
Bila seseorang takut, gugup atau
mengalami stress pada saat belajar, secara refleks energi ditarik ke
otak bagian belakang, sehingga otak bagian depan mengalami kekurangan energi. Akibatnya
jawaban yang tadinya siap, tiba-tiba “terlupa” atau jawaban menjadi kurang
sempurna. Refleks alamiah ini
muncul bila seseorang berada dalam bahaya atau merasa terancam hidupnya. Reaksi
seperti ini sejak masa purba, dimana orang harus segera bertindak bila hidup
mereka terancam oleh binatang buas. Tidak ada waktu untuk berpikir, tetapi
harus segera “berjuang atau melarikan diri” (fight or flight reaction).
Karena itu tubuh segera menengangkan otot-otot dan memperpendek
tendon/urat-urat di tubuh bagian belakang dari kepala sampai ke kaki. Hal ini
berpengaruh pada sikap tubuh dan mengacaukan keseimbngan di dalam telinga
(vestibular) dan orientasi ruang gerak.
Bila tubuh terbiasa dengan “reflex
pelindung tendon” ini, sulit untuk menghilangkannya. Gerakan meregangkan otot
telah terbukti efektif dalam mengendorkan urat dan otot sehingga energy dapat
mengalir sampai di otak bagian depan yang menunjang kemampuan memahami, control
gerak dan tingkah laku yang logis untuk melibatkan diri dalam kegiatan social.
Ciri khas jika otak muka-belakang kurang kerja
sama
Otot tengkuk dan bahu tegang; kurang semangat
utnuk belajar; reaksi pelan.
Ø Hambatan otak
bagian belakang: aktif dan berkonsentrasi serta analitis tetapi terlalu dekat,
terlalu terinci, kurang fleksibel, kadang-kadang agresif, kurang relaks atau
istirahat untuk memikirkan lebih luas
Ø Hambatan otak
bagian depan: pasif, melamun, bila stress bingung, hiper- atau hipoaktif,
kemampuan untuk perhatian kurang, tetapi perasaan dan suasana direkam dengan
jelas.
Gerakan meregangkan otot
Latihan meregangkan otot menyangkut
konsentrasi, pengertian dan pemahaman. Latihan ini menunjang kesiapan untuk
menerima hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Kalau sulit
memahami inti keseluruhan pelajaran atau orang tidak dapat berkonsentrasi,
sebaiknya latihan ini dilakukan agar otot relaks dan semangat belajar
meningkat.
Gerakan meregangkan otot menyangkut:
Refleks pelindung
tendon:
Ø Dilipatan
lutut
Ø Pada tulang
kelangkang
Ø Bagian bawah
di belakang kepala
Sikap tubuh:
Ø Melihat
sebagian kecil
Ø Mellihat
keseluruhan di sekitarnya
Dalam dimensi fokus, ada
6 macam gerakan, yaitu:
1)
Burung Hantu
(Owl)
Latihan burung hantu menghilangkan kekakuan
otot tengkuk dan leher, bila banyak membaca dan belajar. Burung hantu menunjang
penglihatan, pendengaran, dan juga kepala dapat berputar dan bergerak lebih
leluasa.
Cara:
Urutlah otot bahu sebelah kiri dan kanan
beberapa kali secara bergantian sambil miring kepala ke samping kiri dan kanan.
Tarik napas pada saat kepala berada di posisi tengah, kemudian buang napas ke
samping atau ke otot yang tegang dengan suara “huuuuuu….”
Manfaat:
a)
Mengintegrasikan pendengaran, penglihatan
dan gerak tubuh
b)
Menunjang daya piker
c)
Menunjang konsentrasi dan daya
ingat
d)
Menunjang kemampuan bicara,
melaporkan sesuatu
e)
Menunjang menghitung, matematika
Lamanya : + 10 kali
2)
Mengaktifkan
tangan (Arm Activation)
Mengaktifkan tangan dapat melepaskan
ketegangan di otot pundak dan dada bagian atas dan juga memanjangkannya.
Control otot untuk gerakan motoric kasar dan halus berasal dari bagian tubuh
ini, dan sangat berpengaruh bagi ketrampilan menulis dan menggunakan alat kerja
lainnya.
Cara:
Luruskan satu tangan ke atas di samping
kuping. Tangan ke dua melewati bagian belakang kepala dan diletakkan di bawah
siku tangan pertama. Tangan yang lurus digerakkan k arah luar, ke dalam, ke
belakang, dan ke muka sambil tangan kedua menahannya dengan tekanan halus.
Hembuskan napas pada saat otot diaktifkan atau tegang.
Manfaat:
a)
Untuk koordinasi mata dan tangan
b)
Menunjang ketrampilan tangan
c)
Menulis dengan indah dan kreatif
d)
Menggunakan diafragma (sekat Antara
rongga dada dan perut) dengan relaks sehingga pernapasan lebih baik.
Lamanya: tiap posisi 2 kali
3)
Lambaian kaki
(Footflex)
Lambaian kaki (seperti pompa betis) adalah
suatu gerakan yang berpengaruh pada panjangnya urat/tendon di bagian betis
kaki. Urat ini akan memperpendek diri bila seseorang menghadapi suatu bahaya
atau stress. Reaksi ini berasal dari otak agar orang menarik diri atau menahan
diri (Refleks control urat/tendon). Bagian ini dapat dikendorkan dengan
memegang kedua ujung urat betis dan memanjangkannya, sambil melambaikan kaki.
Cara:
Duduk berpangku kaki. Kedua tangan
masing-masing memegang ujung urat/tendon bagian atas dan bawah betis (di bawah
lutut dan di atas tumit). Panjangkan otot dan carilah titik-titik tegang sambil
melambaikan kaki. Hembuskan nafas pada saat kaki bergerak ke atas atau betis
merasa tegang dan nyeri. Latihan ini dilakukan pada kedua kaki.
Manfaat:
a)
Mengintegrasikan otak bagian
belakang dan muka
b)
Melancarkan Bahasa dan komunikasi
c)
Dapat lebih lama memberi perhatian
d)
Meningkatkan kreativitas menulis
e)
Lebih mampu mengerjakan tugas dan
menyelesaikannya
f)
Perilaku social lebih baik
Lamanya: tiap kaki + 1 menit
4)
Pompa betis
Pompa betis (Seperti “lambaian kaki”) dapat
merubah gerakan agar panjangnya urat/tendon di kaki dan betis sesuai ukuran
alamiah. Pada saat seseorang menghadapi bahaya dan merasa takut, urat ini
spontan menjadi kencang dan pendek sebagai persiapan untuk lari. “Refleks
takut” ini dapat dikendorkan dengan menekan tumit ke lantai, agar urat betis
dipanjangkan lagi sehingga otot kembali ke keadaan yang normal.
Cara :
Berdirilah dengan menyandarkan kedua tangan di
dinding, tiang pohon, kursi, dst, agar tidak jatuh. Rentangkan satu kaki ke
belakang dengan tumit terangkat dan satu kaki dengan lutut dibengkokkan ke
depan. Kemudian
sambil menghenbuskan napas lakukan gerakan ke bawah dengan berat badan
dipindahkan ke kaki belakang sampai tumit menekan laantai dan terasa tarikan
pada betis. Tahan beberapa saat pada posisi ini. Selanjutnya Tarik napas dan
tumit diangkat seperti posisi semula; diulangi beberapa kali, kemudian dilakukan
juga dengan kaki sebelah.
Manfaat :
a)
Mengintegrasikan otak bagian
belakang dan muka
b)
Lebih mampu berbahasa dan mengungkapkan diri
c)
Lebih memahami apa yang didengar
dan dibaca
d)
Menunjang kreativitas menulis
e)
Lebih mampu menyelesaikan tugas
f)
Perilaku social lebih baik
Lamanya : tiap kaki 6 – 10 kali
5)
Luncuran
gravitasi (the gravity glider)
Gerakan ini menggunakan
keseimbangan dan gaya Tarik bumi untuk mengendorkan ketegangan di sekitar
pinggul dan bagian bawah perut setelah duduk lama. Bila otot di sekitar perut
dan pinggul seimbang, seseorang dapat memilih posisi duduk atau berdiri yang
lebih sesuai. Gerakan ini akan memberi pengaruh pada koordinasi tubuh secara
positif
Cara :
Duduk di kursi dan kaki dilonjorkan ke depan
secara bersilang. Bungkukkan badan ke depan dan biarkan ke bawah oleh gaya
Tarik bumi. Rentangkan tangan ke depan, tundukkan kepala dan badan ke bawah
mencium lutut sambil menghembuskan napas. Kemudian Tarik napas pada saat
menegakkan tubuh dengan posisi tangan sejajar dengan lantai. Ulangilah latihan
ini dengan posisi kaki bergantian.
Manfaat :
a)
Meningkatkan kesadaran akan
keseimbangan dan koordinasi
b)
Lebih percaya diri dan lebih stabil
c)
Perhatian visual meningkat (visual=
berdasarkan penglihatan)
d)
Lebih bersemangat karena pernapasan
mendalam
e)
Menunjang kemampuan mencongak
(matematika)
Lamanya : 3 kali dengan
kaki kiri di atas
3
kali dengan kaki kanan di atas
6)
Pasang
kuda-kuda (Grounder)
Kegiatan ini memperlancar dan merelakskan
kelompok otot di paha yang menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh.
Cara :
Bukalah kaki sedikit lebih lebar daripada
bahu. Arahkan kaki kanan ke kaki kanan dan kaki kiri tetap lurus ke depan.
Ambillah napas dengan kepala lurus ke depan, tekuk lutut kanan dibarengi
hembusan nafas sambil memalingkan kepala kea rah kanan. Perhatikan pinggul dan
bahu tetap menghadap depan. Pengaruh latihan ini dirasakan di kaki yang lurus,
di otot paha bagian depan. Ulangi dengan kaki kiri dan kepala mengarah ke kiri.
Manfaat :
a)
Seluruh tubuh merasa relaks
b)
Sadar akan ruang gerak
c)
Meningkatkan perhatian dan
konsentrasi
d)
Menunjang ingatan jangka pendek
e)
Koordinasi seluruh tubuh
Lamanya : 5 – 10 kali tiap sisi
3.
DIMENSI
PEMUSATAN (Atas – Bawah) → PENGATURAN
Pemusatan
adalah kemampuan untuk menyeberang garis pemisah Antara tubuh bagian bawah dan
atas sesuai dengan fungsi-fungsi otak bagian bawah dan atas, yaitu system
limbis yang bertanggung jawab terhadap informasi emosional dan otak besar untuk
berpikir abstrak. Apa yang dipelajari harus dapat dihubungkan
dengan perasaan dan memberi arti. Bila kerja sama antar otak besar dan system
limbis terganggu, orang sulit merasakan emosi atau mengekspresikannya,
cenderung bertingkah laku “berjuang atau melarikan diri” serta dapat mengalami
ketakutan yang berlebihan. Dalam keadaan stress tegangan listrik berkurang di
otak besarsehingga fungsinya terganggu.
Tubuh manusia adalah sati system
listrik yang sangat kompleks. Semua kesan dan masukan melalui mata, telinga dan
gerakan diubah ke dalam signal listrik dan diteruskan melalu serabut saraf ke
otak. Otak sebaliknya mengirim signal listrik lainnya untuk memerintah cara
bereaksi kepada system penglihatan, pendengaran, dan otot-otot.
Dengan gerakan untuk meninngkatkan
energy dan minum air banyak energy elektromagnetis menjadi lancer sehingga
komunikasi antar otak dan badan terjamin.
Ciri khas jika otak atas – bawah kurang
kerjasama
-
Bagian atas terhambat: bicara dan
bertindak pelan, kurang fleksibel, sulit melompat, kurang berkonsentrasi,
kurang terorganisasi, penakut, kurang percaya diri, ragu-ragu, sulit dalam
hubungan social dan di sekolah.
-
Bagian bawah terhambat: cepat
hilang keseimbangan, pintar tetapi sering sakit, mengabaikan perasaan atau
menilainya negative, bicara dan bertindak terlalu cepat, ingin mendiskusikan
segala hal.
Gerakan meningkatkan energy
Latihan untuk meningkatkan energy
menyangkut mengatur atau mengorganisasi,
berjalan, tes atau ujian. Otak terdiri
dari miliarann sel saraf kecil yang bernama neuron. Mereka dihubungkan dengan
jalur-jalus saraf seperti telepon dihubungkan kabel-kabel. Bila
latihaan-latihan ini dibuat, berarti hubungan yang elektromagnetis diaktifkan
agar jaringan telepon yang memberikan informasi dari badan ke otak dan
sebaliknya berfungsi dengan baik. Gerakan
meningkatkan energy menyangkut:
·
Berjalan
·
Pikirkan tentang ujian/tes
·
Mengatur benda-banda
Ada 9 gerakan yang termasuk
dimensi pemusatan, antara lain:
1)
Minumlah
banyak air
Tubuh kita terdiri dari + 70% air. Air
sangat diperlukan sebagai pengantar energy listrik. Semua aktivitas listrik dan
kimiawi di otak dan system saraf pusat tergantung pada kelancaran pengaliran
Antara otak dan organ panca indra. Kelancaran pengaliran ini dapat ditingkatkan
dengan minum banyak air secara teratur.
Cara :
Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup
banyak, yaitu 0,3 – 0,4 liter/ 10 kg berat badan sehari. Bila banyak stress
atau berkeringat minumlah sebanyak 0,6 liter/ 10 kg berat badan. Minumlah
banyak air diantara jam makan dan bukan pada saat makan karena pencernaan
kurang sempurna bila cairan lambung diencerkan dengan banyak air pada saat
sekitar makan (mulai 20 menit sebelum makan sampai 1 jam sesudah makan tidak
minum). Makanlah
banyak buah dan sayur karena makanan yang mengandung air secara alamiah seperti
buah-buahan dan sayur mayor menolong untuk kelembaban tubuh termasuk usus.
Pengaruh membersihkan usus memudahkan absorbs air melalui dinding usus.
Manfaat :
a)
Meningkatkan komunikasi listrik dan
kimiawi Antara otak dan system saraf
b)
Menunjang kemampuan menyimpan
informasi dan kesiapan untuk memakainya
c)
Meningkatkan kemampuan
berkonsentrasi
d)
Menunjang koordinasi mental dan
tubuh
e)
Mengurangi stress
f)
Meningkatkan semua ketrampilan yang
diperlukan untuk belajar
2)
Sakelar otak
(Brain Button)
Sakelar otak merupakan titik akhir meridian
ginjal (G 27) dan berada dekat pembuluh darah besar, sehingga apabila
diaktifkan akan melancarkan pengaliran darah yang kaya zat asam ke otak. Hal
ini penting karena agar otak dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan 1/5
bagian dari seluruh zat asam yang dibutuhkan oleh tubuh. Tangan diatas pusar akan menyeimbangkan impuls-impuls yang
berhubungan dengan telinga bagian dalam, dan berpengaruh pada kemampuan
belajar. Gerakan ini akan meningkatkan penglihatan serta kemampuan untuk
menyeberang garis tengah.
Cara :
Carilah dua lekukkan yang berada di bawah
tulang selangka, di bagian kiri kanan tulang dada. Pijitlah titik ini dengan
jempol dan jari telunjuk, tangan lain diletakkan di daerah pusar.
Manfaat :
a)
Meningkatkan penerimaan zat asam di
otak
b)
Meningkatkan pengiriman
neurotransmitter
c)
Melancarkan pengiriman informasi
dari otak kanan ke sisi tubuh kiri dan sebaliknya
d)
Meningkatkan penglihatan
e)
Menunjang kemampuan membedakan
huruf
f)
Bila membaca tetap dalam baris
Lamanya : 20 30 detik dengan bergantian
tangan
3)
Tombol bumi
(Balance Buttons)
Cara :
Letakkanlah dua jari tangan di tengah dagu dan
tangan lainnya di daerah pusat menunjuk ke bawah. Ikutilah dengan mata satu
garis dari lantai ke loteng dan kembali sambil nafas mendalam. Ganti tangan
untuk mengaktifkan kedua sisi otak.
Manfaat :
a)
Penyesuaian mata jauh – dekat
dengan cepat, misal: dari buku tulis ke papan tulis
b)
Pikiran segar (cerdas)
c)
Bila membaca, tetap di baris, juga
untuk kolom angka (matematika) atau mengeja
d)
Meningkatkan ketrampilan
organisasional
e)
Menunjang koordinasi seluruh tubuh
Lamanya : + 1 menit atau 4 – 6 kali
nafas mendalam
4)
Tombol imbang
(Balance Buttons)
Cara :
Sentuhlah tombol imbang yang terletak di
belakang telinga kanan diperbatasan rambut (di bawah tulang tengkorak) dengan
beberapa jari tangan kanan. Tang kiri
terletak di daerah pusar. Kepala sebaiknya lurus melihat ke depan. Setelah 30
detik tangn kiri menyentuh tombol imbang kiri dan tangan kanan terletak di
daerah pusar.
Manfaat :
a)
Perasaan enak dan seimbang (di
depan computer, TV, lampu, dst)
b)
Meningkatkan konsentrasi dan
kemampuan mengambil keputusan
c)
Lebih siap menerima pelajaran / hal
baru
d)
Mengurangi perasaan mabuk di
perjalanan
e)
Meningkatkan kepekaan terhadap
tubuh
Lamanya : + 1 menit
5)
Tombol angkasa (Space Buttons)
Cara :
Letakkanlah dua jari di bawah hidung dan
tangan lainnya di ujung tulang ekor. Yang penting bahwa garis tengah dari
tulang belakang disentuh. Bernafaslah secara mendalam, dengan menarik dan
membuang napas dengan baik. Bila dipakai tangan secara bergantian dua belahan
otak diaktifkan.
Manfaat :
a)
Menenangkan system saraf pusat
(mengurangi ketegangan dan rasa takut)
b)
Meningkatkan penglihatan tanpa
keliru, seperti pada membaca kolom matematika dan urutan huruf
c)
Bila membaca, tetap dibaris
d)
Meningkatkan kemampuan untuk penuh
perhatian pada suatu tugas
e)
Memudahkan duduk dengan relaks dan
lurus di atas kurssi
Lamanya : + 1 menit
6)
Menguap
berenergi (The Energy Yawn)
Cara :
Pijatlah otot-otot di sekitar persendian
rahang sambil membuka mulut seperti ingin menguap. Menguaplah dengan bersuara
untuk melemaskan otot-otot tersebut.
Manfaat :
a)
Merelakskan seluruh otak
b)
Meningkatkan penglihatan
c)
Lebih mudah membedakan informasi
yang penting daripada informasi yang kurang penting
d)
Menunjang membaca dengan bersuara
e)
Menunjang berbicara di muka umum,
menyanyi
f)
Merangsang kreativitas untuk
menulis
Lamanya : 3 – 6 kali
7)
Pasang telinga (The Thinking Cap)
Cara :
Dengan jari telunjuk dan jempol, daun-daun
telinga dipijit dan ditarik keluar – ke atas – ke samping – ke bawah dengan
pelan. Sambil memijit daun telinga, dapat dinyanyikan lagu atau dipusatkan
perhatian bagi bunyi tertentu. Ulangi dengan kepala dalam posisi putar ke kanan
kemudian ke kiri.
Manfaat :
a)
Meningkatkan energy telinga dan
keseimbangan
b)
Berpengaruh pada kemampuan
mendengar suara sendiri
c)
Meningkatkan kemampuan bicara dan
menyanyi
d)
Mengaktifkan ingatan dan daya piker
e)
Menunjang pada matematika lisan
Lamanya : 3 kali atau lebih dipijit fari
atas ke bawah
8)
Kait relaks
(Hook Ups)
Cara :
1) Duduk,
berbaring atau berdiri. Kaki kiri bersilangan dengan kaki kanan di bagian mata
kaki. Tangan dijulurkan bersilangan ke depan dengan posisi jempol ke bawah,
telapak tangan berhadapan dan jari-jari saling menggenggam. Kemudian Tarik
kedua tangan ke depan dada. Tutup mata, bernapas dalam dan teratur sambil
relaks. Pada saat menarik napas melalui hidung, lidah ditempelkan di
langit-langit mulut di belakang gigi, (pada bagian yang tersentuh bila
mengucapkan huruf “D”). pada waktu membuang napas melalui mulut, lidah
dilepaskan.
2) Setelah bagian
pertama selesai, kedua kaki diletakkan pada posisi biasa, dan ujung-ujung jari
kedua tangan saling bersentuhan secara halus, sambil bernapas dalam.
Manfaat :
a)
Pemusatan secara emosional
(mengurangi kepekaan yang berlebihan)
b)
Perhatian lebih seksama
c)
Keseimbangan jasmani dan koordinasi
d)
Lebih percaya diri
e)
Pernapasan lebih baik
f)
Meningkatkan kemampuan menghadapi
tantangan, misal: ujian, tes
Lamanya : bagian 1) + 1 menit dan
bagian 2) + 1 menit
9)
Titik positif
(Positive Points)
Cara :
Sentuhlah dua titik di dahi yang terletak di
pertengahan alis naik ke atas + di pertengahan Antara alis dan
perbatasan rambut. Pikirlah situasi yang membuat stress, misal: ujian lisan,
membaca di depan kelas, menghadapi guru atau kepala sekolah, sebelum pulang ke
rumah, dst.
Manfaat :
a)
Menyeimbangkan stress yang
berhubungan dengan orang, situasi, tempat tertentu, ketrampilan.
b)
Menghilangkan reflex “bertindak
tanpa berpikir”
c)
Mengatasi “lupa” karena gugup
d)
Menunjang ingatan jangka panjang
dalam hal pengetahuan seperti menulis dengan benar, matematika, dll
e)
Menenangkan pada saat menghadapi
tes atau ujian dan dapat menyelesaikannya
Lamanya : 30 detik sampai 1 menit atau merasa
cukup
C. Kesimpulan
D. Kesiapan Untuk Belajar
Langkah pembukaan dalam Brain
Gym meliputi PACE (Positive, Active, Clear, and Energetic). Proses
PACE diharapkan untuk mengantar ke dalam suatu keadaan yang nyaman untuk
belajar. Proses PACE terdiri dari 4 aktivitas sederhana yaitu minum air, saklar
otak, gerakan silang dan kait rileks. Gerakannya adalah sebagai berikut:
Referensi:
Demuth, Elisabeth. 2005. Brain Gym®: Pedoman Senam Otak
Bagi Guru dan Peminat. Tomohon: Yayasan Kinesiologi Indonesia.
Dennison, Paul & Dennison Gail. 2005. (Ab. Ruslan & Rahaju
Morris). Brain Gym: Senam Otak. Jakarta: PT. Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar