Kamis, 27 Februari 2014

Just Give Me a Reason


Right from the start
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victim
I let you see the parts of me
That weren't all that pretty
And with every touch you fixed them
Now you've been talking in your sleep oh oh
Things you never say to me oh oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our love

Rabu, 05 Februari 2014

RASIONALISME (RENE DESCARTES) & EMPIRISME (DAVID HUME)

A.    Rasionalisme (Rene Descrates)
1.      Teori Descartes
Descartes merupakan orang pertama yang memiliki kapasitas filosofis yang sangat dipengaruhi oleh fisika baru dan astronomi. Ia banyak menguasai filsafat Scholastic, namun ia tidak menerima dasar-dasar filfasat Scholastic yang dibangun oleh para pendahulunya. Ia berupaya keras untuk mengkonstruksi bangunan baru filsafat. Hal ini merupakan terobosan baru semenjak zaman Aristoteles dan hal ini merupakan sebuah neo-self-confidence yang dihasilkan dari kemajuan ilmu pengetahuan. Dia berhasrat untuk menemukan “sebuah ilmu yang sama sekali baru pada masyarakat yang akan memecahkan semua pertanyaan tentang kuantitas secara umum, apakah bersifat kontinim atau terputus.”

Teori, Asumsi, Postulat, Prinsip, Hukum

A.    Teori
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Teori berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

PSIKOLOGI KOGNITIF (Landasan Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis)

PSIKOLOGI KOGNITIF
Sebuah Titik Balik

A.    Sekilas Tentang Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang baru lahir. Setidaknya dapat dibuktikan dengan hadirnya sebuah buku “pengantar” di akhir tahun 1970-an oleh Ulric Neisser. Namun, jauh sebelum itu, para pemikir dan ilmuan setelahnya telah lebih dulu mencoba untuk merumuskan beberapa hal yang saat ini telah menjadi bahan pokok kajian dalam psikologi kognitif itu sendiri.
Sebagaimana kita ketahui, Psikologi berawal dari keberanian untuk memisahkan diri dari filsafat dan berada di kubu yang berkebalikan, dalam konteks tendensi metodologis. Maka menjadi niscaya kemudian jika para sejarawan psikologi melacak akar-akar paling awal kemunculannya dalam dua pendekatan yang berbeda. Pertama, filosofis, yang berusaha memahami hakikat umum dari aspek-aspek segala sesuatunya, utamanya melalui metode intraspeksi (yaitu sebuah pengujian terhadap ide-ide dan pengalaman-pengalaman batiniyah). Kedua, fisiologis, yaitu studi ilmiah tentang fungsi-fungsi yang mempertahankan kehidupan di dalam materi hidup atau organik, utamanya lewat metode-metode empiris.